Pada 25 Juni 2025, dua hari menjelang masuknya tahun baru 1447 H, organisasi Islam Muhammadiyah resmi meluncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Acara peluncuran ini digelar di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta dengan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari dalam dan luar negeri. KHGT ini diharapkan bisa menjadi patokan dalam menentukan hari-hari penting dalam kalender Islam seperti halnya puasa di Bulan Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha tanpa harus mengadakan sidang isbat seperti yang selama ini dilakukan oleh pemerintah. Meskipun telah diluncurkan, namun ormas Islam lainnya seperti Nahdlatul Ulama (NU) secara tegas menolaknya. Perbedaan dalam hal penghitungan menjadi penyebab ormas yang telah berdiri sejak tahun 1926 ini menolak kehadiran KHGT ini. Seperti yang sudah diketahui, NU masih menggunakan sistem rukyatul hilal atau pengamatan hilal secara langsung dalam menentukan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah. Jika kalender ini sudah resmi digunakan, apakah sidang isbat pada tahun 1447 H ini masih berlaku sebagaimana mestinya dalam menentukan awal puasa Ramadan, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha? Karena sudah dipastikan kalender ini sangat akurat dengan penghitungan kalender Islam yang selama ini masih digunakan, bahkan bisa berlaku sampai 100 tahun atau seterusnya.
Namun yang namanya perbedaan tidak dapat dipungkiri. Bahkan sebelum ada KHGT saja, perbedaan dalam penentuan awal Ramadan dan 1 Syawal pun masih terdapat perbedaan antara pemerintah, NU, bahkan Muhammadiyah. Bahkan, penentuan awal Ramadan dan Idul Fitri seperti halnya sidang isbat, sudah terjadi saat Indonesia masih di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Hanya saja, pada masa itu awal puasa Ramadan dan Idul Fitri ditentukan oleh Perhimpoenan Penghoeloe dan Pegawainja (PPDP) atau lebih dikenal dengan Hoofdbestuur. Konsepnya seperti sidang isbat pada masa sekarang ini, namun tidak diberitakan di televisi, radio, dan media online. Pada masa itu, hanya surat kabar yang menjadi sumber informasi yang akurat. Selain berita dari koran, bunyi-bunyian semacam petasan menjadi penanda bahwa bulan Ramadan telah tiba. Namun, kita belum mengetahui secara pasti apakah penentuan awal Ramadan, 1 Syawal, dan 1 Zulhijjah pada tahun 1447 hijriah ini masih menggunakan metode sidang isbat dan rukyatul hilal setelah diluncurkannya Kalender Hijriah Global Tunggal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI