Visi Guru Penggerak
Oleh : Nurohmat
Hari Senin, 16 Nopember 2020, CGP angkatan I memasuki kegiatan pembelajaran modul 1.3 yang membahas tentang Visi Guru Penggerak. Baiklah kiranya, Â kita pertajam kembali pemahaman kita tentang visi. Apa itu visi?
Untuk menentukan arah pengembangan dan perubahan menuju keberhasilan transformasi pendidikan yang dicita-citakan, kehadiran visi menjadi bagian yang esensial. Visi berkaitan dengan want to be seseorang, suatu organisasi atau kelompok. Visi sekolah berarti gambaran masa depan sekolah yang diharapkan akan terwujud, mulai dari input, proses, maupun outputnya.
Visi seorang  guru berarti  gambaran tujuan yang ingin dicapai oleh seorang guru yang memuat nilai-nilai yang diyakininya. Visi menentukan tujuan, sedangkan nilai-nilai  menentukan cara untuk mencapai tujuan tersebut.Â
Visi semacam horison gambaran mental masa depan yang dipengaruhi oleh kenyataan yang diharapkan, kepercayaan terhadap nilai-nilai, dan ketertarikan akan prestasi, capaian, atau keunggulan. Â Â
Seorang calon guru penggerak diharapkan mampu mengembangkan dan mengkomunikasikan visi sekolah yang berpihak pada murid kepada para guru dan pemangku kepentingan.
 Seoorang guru tentunya harus punya visi. Visi  seorang guru berkaitan dengan profesinya sebagai guru, bukan profesi yang lain seperti pebisnis, politikus, dan lain sebagainya. Hadirnya visi dapat memberikan makna dan spirit seorang guru dalam menjalankan tugas profesinya.Â
Selain pemaknaan dan penghayatan terhadap profesi guru,  hadirnya visi  dapat dijadikan sebagai acuan dalam berkegiatan sebagai seorang guru. Seluruh aktivitas keprofesian guru harus bermuara pada visinya sehingga kerja keras dan pengabdiannya menghasilkan apa yang dicita-citakan.
Kira-kira visi seperti apakah yang harus dimiliki oleh seorang guru ? Seorang guru harus memiliki visi untuk memandu peserta didiknya menjadi peserta didik yang cerdas dan berkarakter, kaya akan prestasi, Â penuh karya, dan sadar akan makna.
Dengan visi yang berorientasi pada keunggulan peserta didik seperti yang digambarkan di atas, seorang guru tentu harus menampilkan sosok yang layak untuk diteladani bagi peserta didiknya. Artinya, guru harus menampilkan sosok yang cerdas berkarakter terlebih dahulu, kaya akan prestasi, penuh karya, dan sadar makna terlebih dahulu.Â
Bagaimana jika guru belum menampilkan sosok seperti itu? Lakukan upgrading secara berkelanjutan, pendampingan, dan berikan coaching clinic oleh pimpinan sekolah atau guru lain (guru penggerak) yang penuh karya dan prestasi.
Untuk mewujudkan keunggulan pada peserta didik, perhatian terhadap proses pembelajaran menjadi keniscayaan. Mutu input pendidikan memang perlu diperhatikan tapi tidak penting-penting amat selama masih tersedia dalam batas minimal.Â
Perhatian kita seharusnya pada mutu proses pendidikan dan pembelajaran sehingga menghasilkan outcome dan output yang unggul. Untuk mewujudkan mutu pembelajaran, guru harus memiliki peta yang jelas terkait potensi yang dimiliki peserta didiknya, kecenderungan gaya belajar peserta didik, seluruh kecenderungan kodrat alam peserta didik.Â
Bagaimana melakukan pemetaannya? Lakukan riset sederhana untuk menelaah keseluruhan kodrat peserta didik melalui triangulasi teknik dan sumber data. Bisa melalui angket, wawancara, test bakat dan minat, atau instrumen lainnya yang teruji. Untuk hal ini, mungkin kita perlu berkolaborasi dengan guru lain, seperti guru BK misalnya.Â
Berdasarkan sebaran peta kodrat alam peserta didik, guru dapat memberikan gambaran yang jelas akan layanan dan lingkungan pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Visi yang berorientasi pada keunggulan peserta didik sangat penting bagi guru. Hal ini karena, visi tersebut menjadi arah sekaligus rambu-rambu sepanjang perjalanan guru dalam menuntun peserta didiknya mencapai kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia dan anggota masyarakat. Memerdekakan peserta didik lahir  dan batinnya. Secara lahir, fisiknya sehat dan kuat. Secara batin, cerdas pikirannya dan luhur budinya.
Cirebon, 17-11-2020
