Mohon tunggu...
Nurmala
Nurmala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Saya menyukai hal yang berkaitan dengan pendidikan dan masyarakat, karena menurut saya mempelajari ilmu tersebut menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Tokoh Sosiolog Klasik: Karl Marx dan Emile Durkheim

9 September 2022   08:22 Diperbarui: 9 September 2022   09:55 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lalu menurut Durkheim solidaritas sosial adalah keadaan relasi antara individu atau kelompok yang berdasarkan pada akhlak dan keyakinan yang dipercayai bersama dan diperkukuh atas pengalaman emosional bersama, dan masyarakat akan tumbuh seiring berjalannya waktu berawal dari masyarakat yang sederhana hingga menjadi masyarakat modern. Berikut penjelasan mengenai perbedaan solidaritas mekanik dan solidaritas organik yaitu: pada masyarakat sederhana mereka menerapkan solidaritas mekanik yang dimana pembagian kerja yang masih rendah, kesadaran kolektif kuat, hukum represif dominan, individualisme tinggi, relatif saling ketergantungan rendah, dan bersifat primitif atau pedesaan, sedangkan masyarakat modern menerapkan solidaritas organik yaitu adanya pembagian kerja yang tinggi, kesadaran kolektif rendah, hukum restitutif dominan, individualisme tinggi, saling ketergantungan tinggi, dan bersifat industrial-perkotaan. Pada pembahasan terakhir yaitu membahas tentang (suicide) atau bunuh diri yang seringkali terjadi karena disebabkan dua hal yaitu lemahnya solidaritas sosial atau sangat kuatnya solidaritas sosial tersebut, Durkheim mengklasifikasikan (suicide) terbagi menjadi 4 bagian yaitu:

a. Bunuh diri Egoistik

Merupakan jenis bunuh diri yang diakibatkan oleh adanya tekanan dan kekecewaan pada diri seseorang, individu tersebut cenderung bersifat individualistik, tertutup (introvert), dan lemahnya ikatan sosial individu dengan masyarakat, contoh: tidak mau menerima diri sendiri karena kecewa.

b. Bunuh diri Anomik

Dalam bunuh diri anomik ini diakibatkan karena adanya regulasi seperti: tujuan hidup dan norma yang melekat pada diri individu yang lemah akibat transformasi sosial yang dialami, sehingga melampiaskan pada bunuh diri, contoh: mendadak jatuh miskin.

c. Bunuh diri Altruistik

Untuk bunuh diri altruistik ini mengatakan bahwa jika melakukan jenis bunuh diri ini, maka dianggap melakukan kebaikan karena mementingkan segolongan atau kelompok, contoh: seorang tentara rela mati untuk mengabdi kepada negara, bom bunuh diri atas nama jihad, dan lainnya.

d. Bunuh diri Fatalistik

Adalah jenis bunuh diri yang disebabkan oleh adanya tekanan diri seseorang yang diakibatkan dari adanya tekanan sosial yang besar, sehingga individu tersebut tidak sanggup dan akan melakukan bunuh diri, contoh: himpitan ekonomi dan meningkatnya popularitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun