Mohon tunggu...
Nurlisa BorlianiSiregar
Nurlisa BorlianiSiregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara

Mahasiswa Magister Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kekuasaan dan Politik

18 Juni 2021   01:19 Diperbarui: 18 Juni 2021   09:41 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perilaku Politik

Perilaku politik (political behavior) merupakan kegitan yang tidak dipandang sebagai bagian dari peran formal seseorang di dalam organisasi tetapi yang mempengaruhi atau berusaha memengaruhi, distribusi keuntungan dan kerugian di dalam organisasi. Perilaku ini mensyaratkan suatu upaya untuk menggunakan landasan kekuasaan seseorang. Selain itu, definisi ini mencakup berbagai upaya untuk mempengaruhi tujuan, kriteria atau proses yang digunakan dalam pengambilan keputusan ketika kita menyatakan bahwa politik terkait dengann "distribusi keuntungan dan kerugian didalam organisasi".

Politik juga memiliki dua perbedaan antar lain politik yang sah (legitimate political behavior) yang mengacu pada politik sehari-hari yang sifatnya normal dan politik yang tidak sah (illegitimate political behavior) merupakan perilaku politik berat yang menyimpang dari aturan main telah ditentukan.

Realitas Politik

Politik merupakan sebuah kenyataan hidup dalam organisasi. Organisasi terbentuk dari individu dan kelompok dengan nilai, tujuan dan kepentingan yang berbeda- beda. Fakta ini mengandung potensi timbulnya konflik untuk memperebutkan sumber daya. Dimana sumber daya yang dimiliki organisasi juga memiliki batasan, sehingga potensi konflik berubah menjadi konflik nyata. Jika sumber daya yang dimiliki organisasi melimpah maka semua konstituen yang beragam dalam organisasi dapat memenuhi kebutuhannya.

Adapun faktor-faktor yang berkontribusi terhadap berperilaku politik seperti faktor individu yang sifatnya berdasarkan kepribadian tertentu, kebutuhan dan beberapa faktor lain yang dapat dikaitkan dengan perilaku politik seseorang serta faktor organisasi yang merupakan kegiatan politik yang kiranya lebih merupakan fungsi karakteristik organisasi ketimbang fungsi variabel perbedaan individu.

Bagaimana pembaca melihat perspektif politik di era sekarang?

Adapun temuan yang dipaparkan oleh Tim Survei Ahli LIPI yang lakukan pada bulan April tahun 2020 ada empat aspek yang dilihat yaitu pemetaan kondisi politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Terkait aspek kondisi politik, ada tiga temuan penting yang perlu digarisbawahi dari hasil survei ini. Pertama kebebasan sipil berada dalam kondisi baik, kedua di antara beberapa lembaga demokrasi, partai politik (parpol), kepolisian, dan DPR dinilai sebagai lembaga demokrasi dengan kinerja buruk sedangkan KPK, TNI, dan Presiden dinilai sebagai lembaga demokrasi dengan kinerja terbaik ketiga berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu, partisipasi pemilih dan kinerja penyelenggara pemilu serta tata kelola penyelenggaraan pemilu menjadi hal yang paling menentukan kualitas penyelenggaraan pemilu di Indonesia. Sedangkan pada aspek ekonomi diketahui bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat sudah relatif baik, namun tingkat kesenjangan ekonomi di masyarakat masih perlu diperhatikan dan dicarikan solusi terbaik. Hal ini dikarenakan faktor ketimpangan dan ketidakadilan ekonomi ternyata masih menjadi faktor yang cukup dominan berpotensi menghambat konsolidasi demokrasi Indonesia.

Sementara itu terkait pada aspek sosial budaya keadaan yang menunjukkan masih terdapatnya kesenjangan sosial di tengah masyarakat Indonesia seperti terjadi sebagian besar karena adanya perbedaan tingkat dan akses di bidang ekonomi. Selain masih terdapat kesenjangan sosial dan sikap intoleransi di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir juga dinilai cukup tinggi dan pada aspek pertanahanan keamanan di Indonesia dianggap sudah efektif , tetapi peningkatan kualitas personel masih perlu untuk diprioritaskan sebagai upaya memutakhirkan sistem pertahanan nasional.

Jika ingin membuat segala sesuatu terlaksana dalam sebuah organisasi ataupun kelompok, ada baiknya seseorang harus memiliki kekuasaan dahulu. Dimana sebagai seorang manajer yang ingin memaksimalkan kekuasaan, Anda nantinya perlu meningkatkan ketergantungan orang lain kepada Anda. Sementara Anda berusaha memaksimalkan ketergantungan orang lain kepada Anda, Anda harus berusaha meminimalkan ketergantungan Anda kepada orang lain.

Penulis adalah mahasiswa Magister Ilmu Manajemen FEB USU Angkatan Genap 2020/2021.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun