Mohon tunggu...
Ella Yusuf
Ella Yusuf Mohon Tunggu... Tukang Kebun

I love reading as much as I love my cats

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Saomah

30 Maret 2015   11:06 Diperbarui: 10 Juli 2015   15:11 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“iyah...” kugamit tangan yang menjulur ke depanku, kucium punggung tangan itu. Setelah itu kubiarkan kedua ciuman mendarat dipipi kanan dan kiriku.

“Tos emam?”

“Udah tadi di Indramayu sakalian Jumatan, sae nya mih?” Bapakku yang menjawab. Hening sebentar lalu pecah. Mih Ocoh yang menempati rumahmu sendirian setelah kepergianmu menangis sambil mengusap kepala bapak. Meski sudah nyaris 40 hari, ternyata adikmu belum bisa menerima kenyataan bahwa kau sudah ditimbun di kaki Panenjoan sana.

Dua adik laki-lakiku memelukku, di belakang Ita dan mama mengusap air mata. Hahaha, sial. Susah sekali mengebaskan hati. Mataku panas, nek... kami merindukanmu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun