Mohon tunggu...
Nur Laila Nimaturrohmah
Nur Laila Nimaturrohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Lagi belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Limbah dan Sampah_Ancaman Lingkungan dan Kesehatan Kita

22 September 2025   21:45 Diperbarui: 22 September 2025   21:41 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Tumpukan sampah menumpuk dialiran sungai ciwulan, Tasikmalaya)

Air merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh makhluk hidup. Kita memerlukannya untuk minum, memasak, mandi, mencuci, hingga menyiram tanaman. Namun kini, keberadaan air bersih semakin berkurang. Salah satu penyebabnya adalah pencemaran air yang semakin parah akibat pembuangan sampah dan limbah.

Dari Mana Asalnya Pencemaran Air?

Setiap hari manusia menghasilkan limbah yang akhirnya masuk ke sungai, danau, bahkan laut. Limbah rumah tangga seperti sabun, deterjen, minyak sisa, dan plastik menjadi penyumbang utama pencemaran. Selain itu, limbah industri yang mengandung zat kimia berbahaya juga memperparah keadaan. Akibatnya, air menjadi keruh, berbau, dan bisa beracun.

Pencemaran air membawa dampak yang sangat serius, baik bagi kesehatan, lingkungan, maupun kehidupan sosial. 

  • Kesehatan: Air kotor dapat menyebabkan penyakit kulit, diare, sampai kolera.
  • Lingkungan: Banyak ikan dan hewan air yang mati, sehingga ekosistem terganggu.
  • Masyarakat: Petani kekurangan air layak untuk sawah, nelayan sulit mendapatkan ikan, dan biaya air bersih semakin mahal.

Mitigasi Pencemaran Air

Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya langkah mitigasi yang dilakukan secara berkelanjutan, baik sebelum, saat, maupun setelah pencemaran terjadi.

1. Sebelum Terjadi (Pra Bencana)

  • Menjaga kebersihan sumber air.
  • Tidak membuang limbah atau sampah berbahaya ke sungai atau sumur.
  • Menggunakan bahan kimia sesuai aturan.
  • Memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air.

2. Saat Terjadi (Bencana)

  • Tidak menggunakan air yang sudah tercemar.
  • Memanfaatkan air bersih dari sumber lain.
  • Segera melaporkan pencemaran kepada pihak berwenang.
  • Jika harus bersentuhan dengan air kotor, gunakan pelindung diri seperti masker dan sarung tangan.

3. Setelah Terjadi (Pasca Bencana)

  • Membersihkan wadah air dan lingkungan sekitar.
  • Memperhatikan kesehatan keluarga, terutama jika ada gejala penyakit perut.
  • Mengikuti arahan tenaga kesehatan.
  • Mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan.

Langkah Sederhana yang Bisa Dilakukan

Selain mitigasi, setiap orang bisa ikut mencegah pencemaran air dengan cara sederhana, seperti:

  • Mengurangi pemakaian plastik sekali pakai.
  • Memilah sampah organik dan anorganik.
  • Tidak membuang minyak atau bahan kimia langsung ke saluran air.
  • Ikut serta dalam kegiatan membersihkan sungai atau pantai.

Penutup
Menjaga kualitas air sama artinya dengan menjaga kehidupan. Mitigasi pencemaran air harus menjadi tanggung jawab bersama, sebab tanpa air bersih kesehatan, lingkungan, dan aktivitas manusia akan terganggu. Setiap tindakan kecil, misalnya tidak membuang sampah sembarangan, akan memberikan dampak besar di masa depan.
Air bersih adalah sumber kehidupan yang tidak bisa digantikan. Karena itu, mari kita rawat bersama demi kelangsungan hidup generasi mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun