KOMPASIANA, BEKASI -- Pentingnya penghijauan di sekitar Sungai Citarum menggerakkan STMIK Nusa Mandiri memberikan sumbangsihnya berupa 375 bibit pohon alpukat di Desa Bantarjaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (29/10).
Penanaman secara simbolis beberapa bibit pohon tersebut dilakukan oleh mahasiswa, dosen dan pimpinan STMIK Nusa Mandiri, Dr Dwiza Riana serta pejabat desa terkait. Warga sekitar juga ikut ambil bagian dalam proses penanaman secara simbolis ini.
Dr Dwiza menyatakan, penanaman bibit pohon alpukat ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum Terpadu yang diselenggarakan pada 22 Oktober-26 November 2019. Kegiatan itu bertujuan mengembalikan fungsi dan kelayakan sungai Citarum.
Kegiatan penanaman ini berlangsung jari jam 07:00 pagi  hingga jam 10:00 agar bibit tidak layu dah mati terkena panas siang hari, penanaman pun di lanjutkan kembali pada pukul 16:00 sore hingga selesai, dan sekaligus melakukan penyiraman bibit alpukat yang telah di tanam.
Dalam pelaksanaan pembuatan gapura ini melibatkan Mahasiswa STMIK NUSA MANDIRI,TNI, dan Warga setempat yang ahli di bidang pembuatan gapura(Tukang).
Dr Dwiza menyatakan, Pembuatan gapura ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum Terpadu  yang diselenggarakan pada 22 Oktober-26 November 2019. Pembuatan gapura ini bertujuan untuk menandakan suatu wilayah (desa Bantarjaya).
Dengan adanya gapura ini bisa di manfaatkan sebagai batas wilayah, memampang  informasi dan sebagai pos keamanan desa tersebut.
Gapura ini juga di tujukan sebagai petunjuk untuk masyarakat luar daerah tersebut  bahwa ia telah memasuki desa Bantarjaya, kecamatan Bebayuran, kabupaten Bekasi.
Kegiatan selanjutnya adalah pembuatan bak sampah, pembuatan bak sampah ini dilaksanakan 2 hari sesudah pembuatan gapura selesai,dilaksanakan pada Selasa (06/11).