Jadi manusia itu sulit ternyata. Bukan. Tidak mudah, lebih tepatnya. Sulit tentu berbeda dengan dengan tidak mudah. Oh, ya? Letak bedanya di mana? Bukankah itu hanya pemilihan kata yang bermakna serupa atau paling tidak mendekati.Â
Salah menafsirkan yang dilihat oleh mata resikonya tidak jauh berbeda dari salah menafsirkan kalimat yang terdengar. Perihal tapsir menafsirkan ini aku tidak terlalu berbakat, atau sedang tidak beruntung atau bukan keduanya?Â
Akh, sepertinya aku harus mencari bakat baru esok lusa. Membangun kembali mimpi-mimpi yang hendak runtuh berganti dengan yang lebih kokoh, atau tidak keduanya. Hari masih panjang, bukan? Hempas semua yang membuatmu hilang fokus. Integritas diri nomor satu jangan pernah menomor duakan.Â
Langkah kemarin jadi bermakna walau tak berarti apa-apa. Omong kosong. Tolong jangan budayakan omong kosong itu. Sangat menjijikkan melihat engkau yanh begitu.Â
Malam sudah semakin larut. Mata yang semakin ngantuk sepertinya harus berakhir sampai disini, untuk saat ini. Sampai jumpa esok hari.Â
Terima kasih atas kunjungannya.Â