Mohon tunggu...
Khof H
Khof H Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Mari menjadi tidak sederhana!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Speaking: Malu-malu atau Gak Tau Malu?

1 Desember 2020   15:22 Diperbarui: 1 Desember 2020   17:06 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak hal yang melatarbelakangi kesulitan dalam belajar bahasa asing. Baik itu faktor internal maupun eksternal. Semua latar belakangnya mempunyai peranan masing-masing terlepas dari kemampuan otak kita. Hahhaahahayy. 

Banyak orang yang bilang bahwasanya orang bodoh itu gak ada, tetapi yang ada hanyalah orang malas. Saya bilang orang malas gak ada, yang ada adalah orang yang tidak mau karena belum waktunya. 

Pendapat saya di atas bukan tidak berdasar. Ini konkrit dari orang yang selalu dibilang malas oleh Umak. "Isshh...hei, beresilah dulu kamarmu. Malas kali kau." Kata Umak. Jangan salah, ini masih sepenggal kalimat Umak yang selalu saya jawab, "nanti ya, Mak." 

Tidak melakukan sesuatu hal lebih tepatnya belum bukan berarti malas. Apalagi menjawab 'nanti' itu bukan malas. Tolong yah, untuk semuanya huhuhu. Setiap kita pasti punya jadwal masing-masing dan pasti berbeda sedikit banyak. Aih, Saya jadi ingat dan rindu tetangga kost yang selalu membersihkan kamarnya 4 kali sehari. Wow dia memang luar biasa soal bersih-bersih. Coba kalau Mak tau, bisa habis saya dibandingkan. 

Jadi malas itu apa sih? Saya bukan kesal di bilang malas, cuma saya gak tau definisi malas itu sebenarnya apa? Saya memang tidak rajin bersih-bersih seperti si kawan, tapi tetap saya bersihkan kok meski perbandingannya 1:4 heheheh. 

Begitu juga yang terjadi pada beberapa pengajar. Pengajar jangan cepat menyimpulkan asumsi bahwa siswa anda benar begitu. Saya ambil contoh mata pelajaran speaking.

Pada saat pembelajaran berlangsung via Zoom sebagian besar siswa lebih banyak bungkam kecuali bibit unggul di kelas tentunya. Sampai pengajar menyimpulkan kelas yang dia ajar tersebut berisi siswa yang Malu-malu. Sebab kalau di room chat, semua itu berkoar-koar bak yang sudah profesional.

Faktanya memang, di kelas speaking grammar itu bukan jadi prioritas. Yang dituntut adalah speak speak speak. Jadi, kau bebas copy paste yang udah kau translate di aplikasi share di grup chat.

Lantas kalau sudah dalam Zoom gak bisa ngapa-ngapain, gak ada waktu buat translate. Dosen di depan mata, terjadilah bungkam buat yang terbiasa melakukan cara-cara kotor. Iyuhhh. Saya juga termasuk. Saya malu? Tentu. Itu sebabnya gak mau malu-maluin.

Beda lagi kalo kelas writing. Kita lebih ributnya di zoom kalo ini, soalnya kalo di room chat grammar kita 10 matanya memeriksa. Jangan harap kau bisa terlewatkan. Lebih baik pikir ulang jika ingin berbalas pesan dalam grup chat. Bahaya. Siaga 45. Merdeka! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun