BOYOLALI - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES), Nur Khayati, melaksanakan pengabdian masyarakat melalui program Bhakti Akademisi dengan tema "Pemanfaatan Media Pembelajaran Interaktif (MPI) Berbasis Web untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Rasio pada Murid Kelas VI MI Gubug". Kegiatan ini berlangsung di MI Gubug, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, belum lama ini.
Program Bhakti Akademisi ini merupakan bentuk implementasi karya mahasiswa dan mendapat dukungan penuh dari pihak madrasah. Kegiatan diikuti dengan antusias oleh guru dan murid kelas VI, serta mendapat restu langsung dari Kepala Madrasah MI Gubug sehingga pelaksanaan berjalan lancar.
Latar Belakang
Murid sering menghadapi kesulitan dalam memahami konsep matematika yang bersifat abstrak, salah satunya topik rasio. Apabila hanya disampaikan secara konvensional, pembelajaran sering terasa monoton dan sulit dipahami. Hal ini mendorong perlunya inovasi berupa media pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan kontekstual.
Sebagai jawaban atas tantangan tersebut, Nur Khayati mengembangkan Media Pembelajaran Interaktif (MPI) berbasis web (HTML5). Produk ini dapat diakses melalui browser tanpa instalasi tambahan sehingga mudah digunakan baik di sekolah maupun di rumah. MPI ini menyajikan penjelasan konsep, kompetensi yang akan dicapai (capaian pembelajaran), ilustrasi visual, animasi, latihan soal, ice breaking, hingga kuis berbasis gamifikasi. Produk ini dapat diakses melalui tautan: https://khaynha.itch.io/mpi-rasio-kelas-vi-sd
Proses pembuatan MPI dilakukan melalui tahapan yang cukup panjang dan terstruktur. Langkah pertama adalah berkoordinasi dengan guru MI Gubug untuk mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran murid. Dari diskusi tersebut ditentukanlah bahwa topik yang akan dikembangkan adalah Matematika kelas VI dengan materi Bab 2. Rasio.
Setelah itu, Nur Khayati melakukan kajian mendalam terhadap capaian pembelajaran (CP) dan materi rasio yang tercantum dalam kurikulum merdeka. Kajian ini penting agar media yang dibuat selaras dengan tuntutan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Tahap berikutnya adalah menyusun outline media. Outline ini mencakup alur pembelajaran mulai dari bagian pembuka, penyajian materi inti, contoh soal, hingga asesmen akhir. Dalam tahap ini juga dipikirkan penyisipan fitur tambahan seperti animasi, ilustrasi, kuis interaktif, dan ice breaking agar media lebih hidup dan sesuai dengan karakteristik murid  sekolah dasar. Setelah outline tersusun, Nur Khayati mulai mendesain media menggunakan aplikasi Articulate Storyline. Proses desain meliputi pembuatan tampilan halaman, ilustrasi grafis, animasi pergerakan, serta penyusunan kuis berbasis gamifikasi. Setiap komponen dibuat semenarik mungkin agar murid tidak hanya membaca tetapi juga dapat berinteraksi dengan materi. Tahapan selanjutnya adalah editing dan penyempurnaan tampilan. Pada bagian ini, media diatur agar dapat berjalan secara instan layaknya aplikasi yang bisa dibuka dengan sekali klik, sehingga tidak membingungkan bagi murid maupun guru. Setelah desain selesai, media diubah ke dalam format web (HTML5) dan dihosting secara online agar bisa diakses dengan mudah tanpa perlu instalasi tambahan. Tahap terakhir adalah publikasi dan uji coba. Produk kemudian disosialisasikan kepada guru MI Gubug sekaligus diimplementasikan langsung dalam pembelajaran murid kelas VI. Guru diberi arahan mengenai penggunaan MPI, sedangkan murid diajak mencoba fitur-fitur yang tersedia. Dari sinilah kemudian diperoleh masukan dan testimoni yang memperkuat efektivitas media.
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Bhakti Akademisi di MI Gubug diawali dengan sosialisasi penggunaan media. Guru kelas VI diperkenalkan dengan struktur dan fitur MPI, mulai dari cara mengakses, membuka materi, hingga mengelola kuis interaktif. Sosialisasi ini bertujuan agar guru dapat memanfaatkan media tidak hanya pada saat kegiatan, tetapi juga dalam pembelajaran berikutnya.
Setelah itu, kegiatan berlanjut dengan implementasi langsung di kelas. Murid diajak untuk melihat dan memahami media pembelajaran yang ditampilkan di kelas menggunakan layar proyektor. Pada awal sesi, guru memandu murid melalui fitur pendahuluan yang berisi pertanyaan pemantik untuk membangkitkan rasa ingin tahu. Selanjutnya, murid diarahkan pada penjelasan konsep rasio yang dilengkapi dengan ilustrasi visual serta animasi sederhana, sehingga materi lebih mudah dipahami.
Agar pembelajaran tidak terasa monoton, MPI menyisipkan ice breaking interaktif yang membuat suasana kelas lebih hidup. Setelah itu, murid mencoba mengerjakan kuis interaktif berbasis gamifikasi. Aktivitas ini menumbuhkan semangat kompetitif yang sehat sekaligus membantu guru menilai pemahaman murid secara langsung.
Hasilnya, suasana belajar menjadi lebih menyenangkan, murid lebih antusias, dan guru merasa terbantu dalam menyampaikan materi. Dengan media ini, konsep rasio yang sebelumnya sulit dipahami menjadi lebih konkret dan menarik bagi murid.
Dampak dan Kesan
Salah satu murid mengungkapkan kesan positifnya, "Kak, besok kesini lagi ya? Mau belajar sama kakak dan bu Ning lagi. Enak lo belajarnya jadi lebih seru. Soalnya bisa langsung coba soal dan lihat gambarnya. Ditambah tadi ada ice breakingnya"
Guru kelas VI MI Gubug juga menambahkan, "Anak-anak sangat antusias. Media ini sangat membantu karena tampilannya menarik, dilengkapi soal interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran saat ini. Kami berharap bisa terus menggunakan media seperti ini dalam proses belajar."
Kegiatan Bhakti Akademisi ini ditutup dengan penyerahan apresiasi dari pihak madrasah kepada mahasiswa. Kehadiran MPI ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kreativitas guru dalam memanfaatkan teknologi, tetapi juga membantu murid belajar matematika dengan lebih menyenangkan.
Dengan adanya program ini, murid MI Gubug diharapkan lebih aktif, antusias, dan terbiasa menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Produk kreatif berbasis teknologi seperti MPI menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung transformasi digital pendidikan di sekolah dasar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI