Takbir dan sholawat tarsus menggema hingga kedatangan ustadz Somad. Jamaah yang hadir membuka jalan dengan membuat pagar betis untuk dilalui ustadz Somad. Ustadz somad datang dengan dikawal panitia dan aparat kepolisian dan TNI. Tampaak tidak ada ketegangan diwajahnya, beliau terus menebar senyum.
Selain ceramah di masjid Annur, kemudian ustadz Somed mengisi ceramah subuh di masjid Baiturrahman kampung jawa Denpasar. Kehadiran ustadz Somad membawa persatuan, ukwah, jalinan yang kuat bagi umat muslim Bali. Kehadiranya penting bagi umat muslim Bali, tapi persatuan umat sangatlah penting.
Dengan adanya upaya-upaya penolakan terhadap Ustad Somad dengan tuduhan anti pancasila dan NKRI, mari kita sebagai umat muslim, kaum minoritas di Bali, tunjukan bahwa islam itu damai, islam itu jauh lebih pancasilais dan nasionalis. Mari kita ambil hikmah dari penolakan ustadz Somad ini, dakwah nabi Muhamad jauh lebih berat dari pada dakwah yang dilakukan ustadz Somad, jika kita sama-sama berdakwah insa allah, dakwah akan semakin ringan.Â
Kemudian yang terakhir. Penolakan terhadap ustadz Somad, telah tersebar secara cepat di media social, bahkan #baliintoleran sudah merebak di media social. Mari kita redam, bahwa rakyat Bali sangatlah toleran, dan bahkan pulau paling toleran di Indonesia. Karena kalau kita rasakan bersama ketika ceramah ustad Somad berlangsung, tidak ada yang menghalang-halangi dan memberhentikanya. Rakyat Bali sangatlah toleran. Kita yang tinggal dan mencari hidup di Bali mari terus tebar kebaikan. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.
Nurjaya, S.S. (author)