Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Ikuti Enam Tips ini, Kamu akan Jadi Netizen Cerdas Anti Hoax

12 Mei 2018   20:46 Diperbarui: 13 Mei 2018   01:24 1615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 2017, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa. Angka tersebut meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya, yakni tahun 2016 yang tercatat mencapai 132,7 juta jiwa. Data tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia( APJII). Angka yang berlaku untuk setiap orang yang mengakses internet setidaknya satu kali setiap bulan itu mendudukkan Indonesia di peringkat ke-6 terbesar di dunia dalam hal jumlah pengguna internet. Fantastis bukan?

Bisa dibayangkan  negara kita saat ini yang  setiap saat mengakses internet dengan berbagai hal dan kepentingan, dan tidak bisa dipungkiri bahwa ini juga salah satu pendorong tersebarnya berbagai berita dengan cepat. Meskipun separuh dari jumlah penduduk di Indonesia sudah menggunakan internet, namun tingkat literasi media sosial di Indonesia masih sangat rendah.

Artinya, masih banyak netizen di Indonesia yang belum mampu untuk memahami, menganalisis dan mengevaluasi informasi atau pesan-pesan yang beredar di media sosia

Mirisnya , ini menjadi alat bagi mereka yang memiliki kepentingan politik atau ingin memecah belahkan bangsa dengan menyebarkan berita yang berisi propaganda dan berita bohong yang saat ini lebih dikenal berita Hoax. Selain itu, berita-berita yang tidak masuk akal dan aneh yang sering tersebar melalui sistem broadcast dan share juga sering sekali ditemui di media sosial.

Parahnya, ada saja para netizen yang percaya dengan berita hoax dan menyebarkannya kembali sehingga mengundang komentar dan debat kusir. Nah sebagai netizen yang cerdas jangan mudah percaya tentang berita yang tersebar. Kita harus bisa menyaring dan memastikan kevalidan berita tersebut sebelum menyebar luaskan.

Sebenarnya berita hoax sudah ada di jaman dahulu namun tidak seperti jaman milenial sekarang yang didukung oleh berbagai teknologi yang semakin canggih.  Hal  ini sangat berbanding terbalik dengan jaman orde baru, dimana Pers tidak bisa berkutik, kritis sedikit, maka sensor, bredel, atau penjara lah ganjarannya.

Perlu diingat kita sekarang hidup di era demokrasi, bebas berpendapat. Jadi tidak ada alasan untuk tidak berkreasi, berpendapat dengan bijaksana, dan menjadikan regulasi ITE sebagai acuan untuk tetap beradab. Berikut 6 tips menjadi netizen cerdas anti hoax:

1. Perhatikan Judul Berita

Dari hal yang terkecil, misalnya judul sebuah berita. Sebagai netizen yang cerdas kamu harus mampu membedakan judul yang mengandung provokatif atau bukan dan sebaiknya terlebih dahulu  mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, mampu mencari pembanding berita tersebut

2. Perhatikan Sumbernya

Pertama-tama  kamu harus tau sumbernya  atau alamat situs beritanya. Banyak berita hoax yang model penyebaran beritanya dengan menggunakan nama sebuah perusahaan media yang sudah dikenal. Tampilan halaman mukanya pun dibuat sedemikian rupa hingga terlihat mirip asli. Untuk mengetahuinya dapat dengan memperhatikan URL-nya. Apakah alamat situs beritanya betul atau ternyata berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun