Malang, 23 Juli 2025Â --- Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah organik, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berupa sosialisasi pengolahan kompos dari limbah dapur di wilayah RW 05 dan RW 07 Kelurahan Mojolangu. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja yang mengusung tema ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.Â
Sosialisasi yang dilaksanakan pada Juli 2025 ini menyasar ibu-ibu rumah tangga dan kader lingkungan setempat. Peserta mendapatkan edukasi mengenai bahaya limbah organik jika tidak dikelola dengan benar, serta pelatihan praktis tentang cara membuat kompos secara mandiri di rumah.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa memperkenalkan metode pengomposan sederhana menggunakan komposter 2-in-1 berbahan drum dan galon bekas. Komposter 2-in-1 ini dirancang tidak hanya untuk mengolah limbah dapur menjadi kompos padat, tetapi juga menghasilkan cairan lindi yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair organik. Selain mudah diterapkan di rumah, desain komposter ini juga ekonomis dan ramah lingkungan.
"Harapannya, dengan melihat langsung proses dan bentuk komposter, warga lebih terdorong untuk mencoba membuat dan menggunakannya di rumah masing-masing," ujar Rangga, selaku koordinator tim PkM.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi volume sampah rumah tangga yang berakhir di TPA, tetapi juga mendorong penerapan prinsip daur ulang dan pertanian urban di tingkat keluarga. Dengan keterlibatan aktif warga, diharapkan RW 05 dan RW 07 Mojolangu dapat menjadi contoh kawasan pemukiman yang mandiri dan berwawasan lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI