Mohon tunggu...
Nurindah
Nurindah Mohon Tunggu... Lainnya - Calon pendidik

Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Matematika dengan Alat Peraga Home Made di Tengah Pandemi Covid-19

29 April 2020   02:27 Diperbarui: 1 Mei 2020   01:00 4657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angka penyebaran wabah virus Covid-19 (Corona) semakin hari semakin mengkhawatirkan, berdasarkan data laporan real time Worldometers minggu (19/4/2020) menunjukkan bahwa 2.324.731 orang di dunia terinfeksi Covid-19, dimana sebanyak 160.434 orang telah meninggal dunia dan sebanyak 595.467 pasien dinyatakan sembuh.

Dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Donny Kurniawan, sp. KO menyatakan bahwa penyebaran atau infeksi virus corona dipastikan bukan melalui airborne atau udara, melainkan melalui droplet atau percikan ludah. Artinya, Virus yang berada pada penderita bisa tersebar melalui percikan ludah penderita, misalnya pada saat penderita bantuk atau bersin, virus yang terbuang lewat batuk atau bersin tersebut akan tinggal dan menetap pada tempat tersebut. Bedasarkan kenyataan yang terjadi, mengharuskan pemerintah mengambil tindakan yang tepat untuk dapat meminimalisir tingkat penyebaran virus corona. Presiden Indonesian Bapak Jokowi memilih untuk menerapkan sosial distancing.


Sosial distancing mengharuskan orang - orang membatasi kunjungan ke tempat ramai dan membatasi kontak langsung dengan orang lain, seperti seseorang tidak diperbolehkan untuk bersalaman dan menjaga jarak sekitar 1 meter dengan orang lain apalagi dengan orang yang memang sedang sakit dan bahkan beresiko menderita Covid-19.

Salah satu bentuk sosial distancing yang diterapkan yaitu mengharuskan siswa untuk belajar di rumah. Dalam kondisi seperti ini pembelajaran mau tidak mau harus dilakukan melalui pembelajaran daring ( dalam jaringan). Kita ketahui bahwa pembelajaran daring yang menuntut untuk memanfaatkan teknologi ini tidak mudah dilakukan. 

Meskipun memang teknologi saat ini sudah tersebar, tetapi tidak menutup kemungkinan masih ada segelintir orang yang masih kesulitan dalam memanfaatkan teknologi. Terlihat dari masih banyak guru yang melakukan pembelajaran daring dengan tidak begitu efektif contohnya seperti beberapa guru ada yang hanya menggunakan aplikasi whatsapp untuk mengirimkan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa tanpa memberikan penjelasan materi terlebih dahulu. Apalagi jika hal tersebut terjadi pada mata pelajaran matematika dimana pada kenyataannya kita ketahui bahwa pembelajaran yang dilakuan secara langsung di dalam kelaspun terkadang masih membingungkan siswa.

Jika kondisinya seperti ini, maka mau tidak mau orang tua siswalah menggantikan peran guru, terutama untuk siswa pada jenjang PAUD, TK dan Sekolah dasar. Orang tua siswa yang harus berperan aktif untuk membimbing anaknya. Apalagi untuk beberapa siswa yang memang memiliki orang tua yang sibuk untuk bekerja hal ini menyebabkan siswa tidak belajar sama sekali bahkan kegiatan dari pemerintah yang mengharuskan belajar di rumah digunakan untuk bermain.


Dalam situasi seperti ini terdapat salah satu alternatif yang dapat digunakan yaitu dengan cara orang tua siswa membuat sebuah media pembelajaran untuk menunjang kegiatan belajar siswa. Media pembelajaran tersebut bisa berupa alat peraga matematika sederhana yang dapat membuat siswa tertarik untuk belajar. 

Adapun salah satu contoh alat peraga sederhana matematika yaitu sebagai berikut :

Dapat dilihat pada gambar diatas, bahwa dengan menggunakan bahan-bahan sederhana seperti kertas, kita sudah dapat membuat alat peraga matematika sederhana dan alat peraga sederhana diatas dibuat menyerupai permainan sehingga lebih menarik minat siswa untuk belajar matematika.

Alat peraga dengan bentuk permainan seperti ini juga mampu mengurangi rasa bosan dan jenuh yang disebabkan oleh #di rumah aja. Siswa hanya akan merasa sedang melakukan sebuah permainan bersama teman-temannya sehingga rasa malas dalam belajar tidak akan pernah dirasakan lagi oleh siswa dan yang pada umumnya pembelajaran matematika nampak membosankan, memusingkan dan menegangkan, dengan bantuan alat peraga yang berupa permainan tersebut akan membuat suasana belajar matematika lebih santai dan nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun