Mohon tunggu...
nurin azizah
nurin azizah Mohon Tunggu... mahasiswa pwk unej angkatan 18 nim 181910501017

mahasiswa pwk unej angkatan 18 nim 181910501017

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV-3 UNEJ: Meningkatkan Harga Jual Barang Dagang di Toko Kelontong dengan Pelatihan Keterampilan Berwirausaha

8 September 2021   11:24 Diperbarui: 8 September 2021   11:31 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dok. Nurin Azizah

 (Gambar 1. Kantor Desa Gogodeso, 14 Agustus 2021)

Dengan melihat potensi yang ada di Desa Gogodeso, penulis memutuskan untuk mengambil salah satu dari 5 macam tematik yang ditawarkan Universitas Jember untuk KKN Back to Village 3, yakni tematik Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19. Lokasi KKN dari penulis berada di Desa Gogodeso yang terletak pada Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Mayoritas penduduk di Desa Gogodeso bermata pencaharian sebagai petani, karyawan atau buruh, dan wirausaha. Seperti yang kita ketahui, sejak awal tahun 2020 seluruh dunia mengalami pandemi Covid-19, tak terkecuali di Indonesia.

Banyak pemilik usaha mengalami penurunan pendapatan cukup drastis dengan adanya pandemi ini, sehingga mereka terpaksa melakukan pemecatan maupun pemotongan gaji terhadap staffnya. Hal tersebut dilakukan demi meminimalisir pengeluaran untuk menggaji karyawan yang mana tidak sebanding dengan jumlah pemasukan perusahaan. Tak hanya perusahaan besar, namun UMKM pun tak luput mengalami penurunan pendapatan, salah satu contohnya ialah toko kelontong.

Di tengah pandemi, masyarakat tetap membutuhkan keperluan pokok sehari-hari yang dijual pada toko kelontong. Namun demikian, pendapatan toko kelontong turut mengalami penurunan. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan menurunnya daya beli masyarakat akibat jumlah pengangguran meningkat dan pemotongan gaji pada karyawan. Menurunnya daya beli masyarakat ini merupakan wujud pengeluaran yang tidak sebanding dengan pemasukan pendapatan, sehingga demi menghemat uang untuk bertahan hidup di masa pandemi Covid-19 masyarakat menekan pengeluaran mereka.

222-61383a8101019032535a82a2.png
222-61383a8101019032535a82a2.png

Sumber : Dok. Nurin Azizah

(Gambar 2. Sasaran menjaga toko kelontong, 12 Agustus 2021)

Pada kesempatan kali ini, penulis memilih sasaran pemilik toko kelontong di Desa Gogodeso bernama Ibu Narwiyah lebih tepatnya berlokasi di RT 01/RW 09 dan Ibu Sulami di RT 01/RW 08. Ibu Narwiyah menyampaikan toko kelontong miliknya berdiri kurang lebih sejak 2010, yang kemudian diikuti beberapa tetangganya mendirikan toko kelontong serupa termasuk Ibu Sulami. Seperti pada umumnya, toko kelontong milik Ibu Narwiyah dan Ibu Sulami hanya menjajakan dagangannya kepada penduduk sekitar.

Dengan bertambahnya jumlah toko kelontong lain yang menjadi pesaing Ibu Narwiyah dan Ibu Sulami dan menurunnya daya beli warga sekitar karena adanya pandemi Covid-19, berdampak pada penurunan terhadap pendapatan yang diperoleh Ibu Narwiyah dan Ibu Sulami. Suami dari Ibu Narwiyah merupakan salah seorang yang berkurang intensitas pekerjaannya akibat pandemi Covid-19, sedangkan beliau memiliki seorang anak yang sedang menempuh pendidikan. Sehingga pada saat ini, toko kelontong menjadi sumber pendapatan utama di keluarga Ibu Narwiyah. Sedangkan Ibu Sulami ditinggal pergi sejak lama oleh suaminya dan harus menghidupi anaknya sendiri. Dengan melihat kondisi inilah yang membuat penulis tergerak untuk memilih toko kelontong milik Ibu Narwiyah dan Ibu Sulami menjadi sasaran KKN Back to Village 3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun