Mohon tunggu...
Nurina wati
Nurina wati Mohon Tunggu... -

Mahasiswa PGSD SI SEMESTER VII FKIP UNS KEBUMEN NIM X7209070

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Terpadu

21 Oktober 2010   04:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:14 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

PEMBELAJARAN TERPADU SEBAGAI SARANA BELAJAR NYATA

Pengertian belajar sudah kompleks dikemukakan oleh beberapa ilmuwan.seperti Mulyani Sumantri dan Johar Parmanan (1999: 23) menyatakam bahwa "Belajar secara tradisional diartikan sebagai upaya menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengertian belaajr yang lebih modern diungkapkan Morgan, dkk ( 1986) sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relitif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman. Definisi yang kedua ini memuat dua unsure penting dalam belajar, yaitu pertmaa belajar adalah peruahan tingkah laku dan kedua perubahan yang terjadi karena latihan atau pengalaman". Lebih lanjut, Conny R. Semiawan ( 1999: 245) yang telah mengutip dari pendapat tentang pengertian belajar mengungkapkan bahwa: "Dalam pengertian yang lebih luas, Anita E Wolfolk (1993) menegaskan bahwa belajar terjadi ketika pengalaman menyebabkan suatu perubahan pengetahuan dan tingkah laku yang relative permanent pada individu. Abin Syamsudin ( 1981 ) mendefinisikan bahwa belajar adalah perbuatan yang menghasilkan perubahan perilaku dan pribadi. Santrock dan Yussen ( 1994) menegaskan bahwa Learning is definied as a relatively permanent change in behavior that occurs thought experience. Dari ketiga definisi sebenarnya ada empat kunci dibalik definisi kata nelajar, yaitu perubahan pengetahuan - perilaku - pribadi, permanent dan pengalaman. Jika dirumuskan secara komprehensif bahwa belajar merupakan aktivitas atau pengalaman ang menghasilkan perubahan pengetahuan , perilaku dan pribadi yang bersifat permanent".

Dari definisi belajar yang telah dikemukakan dari beberapa pendapat di atas maka dalam kegiatan belajar akan menghasilkan suatu perubahan dari segi pengetahuan, perilaku dan pribadi yang diperoleh dari pengalaman saat melakukan kegiatan belajar.

Conny R Semiawan (1999: 248 - 249) mengungkapkan bahwa "Belajar sebagai aktivitas pemerolehan pengalaman menempatkan individu sebagai pusat segala-galanya." Dalam hal ini, berarti pada kegiatan belajar lebih menuntut kepada terciptanya suatu aktivitas yang memungkinkan adanya lebih banyak keterlibatan siswa secara aktif. Menurut Piaget dalam Srini M Iskandar, dkk ( 1999: 22) menyatakan bahwa: "Belajar sebagai sutau proses aktif, kontruktif dan berorientasi pada tujuan yang semuanya tergantung kepada aktivitas mental peserta didik dan dipengaruhi pengalaman dari lingkungannya."

Selanjutnya menurut Udin S. Winataputra, dkk (1996: 27) menyatakan bahwa "Belajar adalah mengalami, dalam arti belajar terjadi di dalam interaksi antara individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social." Menurut beliau lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang merangsang dan menantang siswa belajar. Belajar bias melalui pengalaman langsung maupun pengalaman tidak langsung.

Pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang berangkat dari tema sebagai pusat yang akan digunakan untuk memahami konsep lain yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan mapun bidang studi yang lain. Melalui pembelajaran terpadu, guru dapat menghubungkan berbagai bidang studi yang memperlihatkan dunia nyata yang dialami di sekeliling anak dan disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan dari anak.

Padmono yang diakses dari http://www.kompasiana/pdm45 mengungkapkan bahwa "Pembelajaran yang diselenggarakan melalui pebelajaran terpadu ditekankan pada tindakan nyata, bukan pada konsep dan teori. Makna keterpaduan dipandang sebgai kontinum yang bergerak dari cara0cara spontan (intra bidang studi) sampai cara terstruktur (antara bidang studi bahkan antar kelompok siswa). Implementasi di sekolah dasar tidak perlu mengubah kurikulum yang disepakati secara nasioanl dan berlaku, penekanannya pada pembelajaran terpadu bukan pada keterpaduan kurikulum, sehingga kemampuan guru untuk menginteraksikan proses pembelajaran dengan mengembangkan inter dan antar connection, keterpaduan, dan jaringan belajar merupakan komponen yang perlu mendapatkan perhatian"

Sehingga dengan pembelajaran terpadu diharapkan anak akan memperoleh pengalaman secara nyata yang bisa membuat anak menyerap pelajaran di dalam benaknya sampai kapanpun. Selain itu, melalui belajar melalui pengalaman langsung atau nyata hasilnya akan lebih baik karena siswa akan memahami, lebih menguasai pelajaran tersebut. Bahkan, pelajaran terasa oleh siswa lebih bermakna. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran terpadu anak akan memahami konsep-konsep yang sudah mereka pelajari di sekolah melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pelajari.

DAFTAR PUSTAKA

Conny R. Semiawan. 1999. Perkembangan Peserta Didik.­­­­­­­­__________: Depdikbud, Dirjen Pendidikan Tinggi & Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Mulyani Sumantri dan Johar Permana. 1999. Strategi Belajar Mengajar. ________: Depdikbud, Dirjen Pendidikan Tinggi & Proyek Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan SD di Jawa Tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun