Bulan Rabiul Awwal dalam kalender Hijriyah merupakan bulan kelahiran Nabi Muhamma SAW. Umat Islam di Indonesia akan mengadakan peringatan/perayaan Maulid Nabi SAW dengan berbagai cara yang umumnya berakar dari kebiasaan dan adat istiadat daerah setempat.
Bagi warga Desa Sekar Mojo Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, peringatan Maulid sama ramainya dengan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Â Peringatan Maulid dilakukan dengan mengumpulkan berbagai makanan di masjid atau musholah. Makanan yang dikumpulkan berupa nasi lengkap dengan lauknya , bisa ayam bakar, ayam goreng, telur. Disertakan pula sembako seperti minyak goreng, gula, teh, kopi dan jajanan kering. Dilengkapi pula dengan buah-buahan semacam pisang, apel, anggur, pir, salak, nanas dan sebagainya.
Yang membuatnya  unik adalah makanan tersebut dikemas dalam wadah piring tanah liat yang sering disebut "cowek" atau "cobek". Semua makanan yang sudah dikemas dan ditata bertumpuk-tumpuk seperti tumpeng itu dibawa ke masjid atau mushola. Setelah rangkaian acara selesai  warga akan bertukar makanan.
Mengapa menggunakan cowek?
Cowek atau cobek yang terbuat dari tanah liat itu memiliki filosofi mendalam yang berkaitan unsur dasar kehidupan. Tanah menjadi simbol bahwa manusia yang berasal dari tanah akan ditempa oleh berbagai ujian dan masalah dalam hidup. Melalui proses tersebut, manusia diharapkan akan berkembang dan menjadi pribadi yang lebih kuat serta bermanfaat bagi sesama seperti cowek yang dibentuk dan dikeraskan menjadi alat yang berguna.
Tradisi cowekan atau penggunakan cowek dalam perayaan Maulid Nabi juga merupakan bentuk pelestarian budaya dan dukungan terhadap kearifan lokal. Dengan membeli cowek dari pengrajin lokal, masyarakat turut memberdayakan UMKM dan pengrajin gerabah di sekitar mereka sehingga ekonomi lokal dapat berkembang.
Penggunaan cowek sebagai bagian dari selamatan Maulid Nabi juga bisa ditafsirkan sebagai upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai kehidupan yang sederhana, kemanfaatan dan gotong royong yang sejalan dengan semangat meneladani aklhak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Selaiin mendapatkan makanan, bila beruntung warga bisa mendapatkan hadiah barang . Biasanya ada  warga yang mempunyai hajat untuk menyatakan syukur dengan memberikan barang seperti kulkas, TV, lemari,  meja-kursi sampai kasur busa. Bila barangnya barang, masing-masing kepala keluarga akan mendapatkannya. Bila barang terbatas bisa dengan undian, ya semacam doorprize.
Perayaan Maulid Nabi bersifat mubah (boleh). Beberapa ulama menyatakan bahwa tidak ada dalil yang menyatakan secara eksplisit memerintahkan atau melarang perayaan Maulid. Â Perayaan ini dianggap sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran Rasulullah SAW Â yang diisi dengan kegiatan yang mengandung kebaikan seperti pengajian, sholawat dan dakwah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI