Mohon tunggu...
Nurifah Hariani
Nurifah Hariani Mohon Tunggu... Guru (dulu)

Di rumah saja

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Arek Imaga, Memutar Waktu di Benteng Vredeburg

25 Juni 2025   13:30 Diperbarui: 25 Juni 2025   13:30 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata republik ini tidak ujug-ujug merdeka lalu menjadi seperti ini. Banyak orang yang berjuang mewujudkannya. Bisa jadi salah satu dari mereka adalah buyut, kakek, paman dan sebagainya. Bukankah kita semua saudara. Meski tidak sedarah.

Keempat,  museum mengundang rasa ingin tahu dan memancing imajinasi

Sebesar apa seekor dinosaurus? Seberapa dahsyat letusan Gunung Merapai? Di museum kalian bisa melihat bahkan memegangnya.

Kelima, museum bisa meningkatkan rasa nasionalisme dan kebangsaan

DI museum fragmen perjuangan bangsa ditampilkan dalam bentuk diorama dan narasi. Sehebat apa perjuangan para pahlawan dalam memujudkan kemerdekaan negara ini.

Arek Imaga tour museum. Dokumen SMP Islam Maa'rif 03 Malang
Arek Imaga tour museum. Dokumen SMP Islam Maa'rif 03 Malang

Benteng untuk perdamaian

Benteng Vredeburg didirikan pada tahun 1760 atas perintah Sultan Hamengku Buwono I yang menyetujui permintaan Belanda untuk membangun benteng di dekat keraton. Saat itu Belanda berdalih pembangunan benteng adalah upoaya untuk menjaga kemananan keraton. Padahal sebenarnya Belanda bermaksud memudahkan mengontrol perkembangan di keraton.

Letak benteng yang hanya berjarak satu tembakan meriam dari keraton dan menghadap ke jalan utama menuju keraton menjadi tanda bahwa benteng ini digunakan Belanda sebagai strategi, intimidasi dan blokade. Belanda mengantisipasi jika sewaktu-waktu Sultan berubah pikiran menjadi memusuhi dan menyerang Belanda.

Tahun 1857 pembangunan benteng selesai. Namanya "Rustenburg" yang artinya benteng peristirahatan. Sepuluh tahun kemudian gempa hebat melanda Yogyakarta, benteng runtuh. Benteng kemudian dibangun kembali lalu namanya menjadi "Vredeburg" yang artinya benteng perdamaian.

Pada 5 Maret 1942, Benteng Vredeburg diambil alih oleh tentara Jepang. Benteng menjadi markas Kenpetai dan gudang senjata juga sebagai tempat tawanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun