Mohon tunggu...
Nuri alifah sofyanti
Nuri alifah sofyanti Mohon Tunggu... mahasiswa

saya merupakan mahasiswa S1 pendidikan pancasila dan kewarganegaraan. saya adalah seseorang yang dapat mudah berbaur dengan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Fenomena Speech Delay pada Anak Balita dan Keterkaitannya dengan Kemampuan Berbahasa

28 April 2025   20:12 Diperbarui: 28 April 2025   20:16 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio


   Speech delay pada anak balita adalah kondisi di mana anak mengalami keterlambatan dalam mulai berbicara dibandingkan dengan anak lain seusianya. Fenomena ini berhubungan erat dengan perkembangan kemampuan berbahasa anak, yang melibatkan dua aspek penting: bahasa ekspresif (kemampuan untuk mengungkapkan ide dan perasaan) dan bahasa reseptif (kemampuan untuk memahami bahasa yang diterima). Keterlambatan dalam berbicara bisa mempengaruhi kedua aspek ini, yang akhirnya berimbas pada perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak.

     Anak-anak pada usia balita seharusnya mulai bisa mengucapkan kata-kata pertama mereka dan merangkai kalimat sederhana. Tetapi, pada anak dengan speech delay proses ini bisa berlangsung lebih lama. Mereka mungkin kesulitan menyebutkan kata-kata yang biasa diucapkan oleh anak sebayanya atau bahkan belum bisa mengungkapkan keinginan mereka dengan kata-kata. Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan orang lain dan memengaruhi interaksi sosial mereka.

     Selain itu, speech delay juga memengaruhi pemahaman bahasa. Anak dengan speech delay sering kali kesulitan dalam memahami instruksi atau percakapan, yang seharusnya sudah bisa mereka tangkap pada usia tersebut. Karna mempunyai speech delay anak mengalami kesulitan dalam memahami percakapan yang pada akhirnya berdampak pada cara mereka berinteraksi dengan orang di sekitar mereka. Masalah ini bisa terkait dengan gangguan pendengaran, yang membuat anak sulit mendengar dan memproses suara dengan jelas, sehingga menghambat perkembangan kemampuan berbicara mereka.

     Speech delay tidak hanya mempengaruhi kemampuan berbicara dan memahami bahasa, tetapi juga berdampak pada perkembangan sosial anak. Karena berbahasa adalah alat utama untuk berinteraksi dengan orang lain, keterlambatan dalam berbicara dapat membuat anak merasa terisolasi. Mereka mungkin merasa putus asa karena tidak bisa menyampaikan keinginan atau perasaan dengan jelas, yang pada gilirannya memengaruhi hubungan mereka dengan teman sebaya dan orang dewasa. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan anak merasa cemas atau minder, yang berisiko menghambat perkembangan sosial dan emosional mereka.

      Selain itu, perkembangan kognitif anak juga bisa terganggu akibat speech delay. Berbahasa berperan penting dalam proses berpikir dan memecahkan masalah. Ketika anak kesulitan untuk berbicara atau memahami informasi, mereka mungkin akan kesulitan dalam belajar hal-hal baru atau mengikuti instruksi yang diberikan. Hal ini juga mempengaruhi cara mereka berpikir secara logis dan abstrak, yang sangat penting dalam proses perkembangan mereka.

     Beberapa faktor dapat menyebabkan speech delay pada anak balita. Salah satu penyebab yang paling umum adalah gangguan pendengaran. Anak yang memiliki masalah pendengaran mungkin tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang diucapkan di sekitar mereka, sehingga sulit untuk belajar berbicara. Selain itu, faktor genetik juga bisa berperan, di mana anak yang memiliki riwayat keluarga dengan keterlambatan bicara lebih berisiko mengalami hal serupa. Faktor lingkungan, seperti minimnya rangsangan atau terbatasnya peluang untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang tua dan orang lain, juga dapat menghambat perkembangan kemampuan berbahasa anak.

     Walaupun keterlambatan bicara pada anak balita dapat menjadi isu, banyak anak yang mampu mengatasi kondisi ini dengan dukungan yang sesuai. Pengenalan masalah sejak awal dan penanganan yang tepat sangat penting agar perkembangan berbahasa mereka dapat kembali ke jalur yang benar. Terapi bicara atau pendidikan khusus bisa sangat membantu anak untuk mengembangkan keterampilan berbicara mereka. Dalam fenomena speech delay dukungan dari orang tua dan lingkungan yang stimulatif juga sangat penting untuk mempercepat perkembangan kemampuan berbahasa anak.


Secara keseluruhan, fenomena speech delay pada anak balita memiliki dampak besar terhadap kemampuan berbahasa mereka, baik dalam aspek ekspresif, reseptif, sosial, maupun kognitif. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan tenaga kesehatan untuk memahami dan memberikan perhatian yang tepat kepada anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak ini bisa mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan untuk berkembang secara optimal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun