Mohon tunggu...
Nur Hikmah
Nur Hikmah Mohon Tunggu... Guru - an avid learner

Tangerang - Banten

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendidik atau Mengajar

21 Februari 2022   02:05 Diperbarui: 21 Februari 2022   02:16 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best). - Bob Talbert -

 

Yang Sering Terlupakan 

Menurut Undang -- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dari pasal tersebut dapat diketahui bahwasanya tugas guru bukanlah hanya sekedar mengajar ataupun mengevaluasi saja. Lebih dari itu tugas seorang guru juga adalah mendidik. Namun, sayangnya tugas mendidik sering kali terlupakan. Guru Bahasa Inggris tidak akan lupa mengajarkan muridnya bagaimana cara mengucapkan "good morning." Tapi apakah semua guru Bahasa Inggris ingat untuk mengajarkan muridnya agar saling menyapa dan bersikap sopan? Mengajarkan ucapan sapaan itu baik, namun mengajarkan untuk saling menyapa itu adalah yang terbaik.

Guru adalah Teladan 

Dasar kerja pendidik menurut Ki Hadjar Dewantara ada tiga atau biasa disebut dengan triloka yaitu: ing ngarsa sung tuladha yakni di depan memberikan teladan. Ing madya mangun karsa yakni ditengah memberikan ide. Terakhir tut wuri handayani yang berarti di belakang memberikan dorongan. Sebagai seorang teladan, guru siap tidak siap, akan ditiru oleh murid -- muridnya. Mereka melihat apa yang guru mereka lakukan, kemudian baik secara sadar maupun tidak sadar hal tersebut akan ditiru oleh mereka. Untuk itu seorang guru harus selalu dapat menjaga sikapnya. Murid juga akan melihat bagaimana gurunya mengambil sebuah keputusan. Apakah keputusan tersebut baik? Apakah keputusan tersebut dapat dipertanggung jawabkan? Demi kepentingan siapa keputusan tersebut diambil? Lagi -- lagi sebagai seorang teladan juga pemimpin pembelajaran, guru harus dapat membuat keputusan yang terbaik bagi semua pihak.

Pengambilan Sebuah Keputusan

Saat ada 2 guru memiliki permasalah yang sama, mereka sangat mungkin sekali mengambil keputusan yang berbeda. Hal tersebut salah satunya dikarenakan nilai -- nilai yang tertanam di dalam diri mereka berbeda -- beda. Pada hakikatnya nilai -- nilai yang tertanam dalam diri seseorang mempengaruhi cara berfikirnya, kemudian cara berfikirnya tersebut akan mempengaruhi tindakannya. Untuk itu nilai -- nilai yang tertanam dalam diri seseorang sangat mempengaruhi dalam membuat keputusan.

Selain nilai -- nilai yang tertanam dalam diri seseorang, pengelolaan atas social emosional juga dapat mempengaruhi dalam membuat sebuah keputusan. Jika kita melihat ke belakang, pernahkah kita mengambil keputusan dalam keadaan marah? Bagaimana hasilnya? Apakah itu keputusan yang tepat? Kadang bahkan sering kali keputusan yang diambil saat kita tenang lebih baik dibandingkan dengan keputusan yang diambil saat kita merasa marah. Karena dalam keadaan marah umumnya kita tidak dapat mengendalikan emosi kita sehingga tidak mampu berfikir dengan jernih. Baiknya keputusan diambil secara sadar penuh atau mindfulness sehingga kita sadar akan pilihan -- pilihan yang ada juga berbagai konsekuensinya. Selain penguasaan diri kita juga perlu memiliki kesadaran social juga keterampilan berhubungan social dalam mengambil sebuah keputusan. Karena dengan itu kita dapat melihat dari berbagai perspektif, sehingga keputusan yang dibuat tidak egois dan tepat untuk berbagai pihak.

Keputusan yang Tepat dan Memerdekakan Murid

Bayangkan sebuah sekolah dipimpin oleh seseorang yang mengatasi setiap permasalahan sesuai dengan peraturan -- peraturan yang ada. Ia tidak pernah peduli dengan alasan orang lain melakukan sebuah kesalahan atau kelalaian. Di matanya jika tidak sesuai aturan artinya salah, dan harus menerima hukuman. Maka suasana di sana pasti akan kaku, negative dan tidak nyaman. Untuk itu seorang pemimpin perlu dapat mengambil keputusan dalam setiap permasalahan dengan tepat agar dapat menciptakan suasana yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun