Mohon tunggu...
nurhidayatun nufusiyah
nurhidayatun nufusiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Lulusan SMK Akuntansi, Siap Kuliah?"

27 Juni 2025   21:22 Diperbarui: 27 Juni 2025   21:22 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/photo/bookkeeper-writing-down-on-paper-while-using-calculator-4476375/

Menjadi lulusan SMK Akuntansi seringkali di anggap lebih bisa dan siap di perkuliahan dengan jurusan yang sama. Di anggap lebih bisa karena sudah terbiasa menjurnal, menyusun laporan keuangan, dan menggunakan software akuntansi. Apakah dengan bekal itu sudah cukup untuk membuat lebih unggul di perkuliahan?

Tidak sedikit juga, mahasiswa lulusan SMK akuntansi saat pertama kali duduk di bangku perkuliahan, seringkali berpikir akan terasa mudah. Karena mereka sudah merasa lebih paham akan materi akuntansi saat SMK. Tapi kenyataannya sangat jauh berbeda.

Bahkan masih banyak sekali lulusan SMK akuntansi yang mengalami kesulitan pada semester awal. Bukan dikarenakan mereka tidak bisa, tetapi karena di perkuliahan cara berpikir dan belajar yang sangat berbeda saat di SMK. Meskipun sudah pernah mempelajari di SMK, tidak sedikit juga yang merasa kesulitan untuk mengingat materi dasar.

Tak jarang juga ditemui bahwa, mahasiswa lulusan SMK akuntansi yang sudah memiliki keunggulan di awal. Karena sudah lebih mengenal debit-kredit, neraca, dan siklus akuntansi, dibandingkan dengan teman-teman yang dari SMA ataupun SMK selain jurusan akuntansi yang belum paham istilah jurnal atau akuntansi dasar.

Pada mata kuliah dasar seperti Pengantar Akuntansi seringkali lebih mudah memahami materi karena sudah pernah mempraktikan ataupun mempelajarinya di SMK. Pemahaman ini lah yang menjadi bekal awal untuk menyesuaikan diri di dunia perkuliahan.

Namun, dengan memiliki keunggulan tersebut tidak langsung menjamin mahasiswa menjalani perkuliahan dengan mudah. Masih banyak juga mahasiswa lulusan SMK mengalami kesulitan ataupun tekanan karena mereka merasa harus belajar dari awal lagi yang lebih teoris. Pada saat SMK mereka diajarkan cara "mengerjakan" contohnya, "kalau ada pembelian barang secara kredit, jurnalnya seperti apa". Tetapi di perkuliahan mereka, diharuskan bisa untuk memahami "mengapa" sesuatu dicatat seperti itu.

Perbedaan gaya belajar juga menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Di SMK mereka dibimbing oleh guru secara bertahap, sedangkan di perkuliahan dosen tidak membimbing secara bertahap. Mahasiswa harus lebih bisa belajar mandiri, dan memahami materi yang dosen berikan ataupun materi dari berbagai sumber diluar kelas. Ketika kenyataan seperti ini tidak disadari dari awal, yang terjadi adalah mahasiswa merasa jenuh karena materi yang diberikan oleh dosen terasa berulang, tapi pemahamannya jauh lebih sulit.

Meskipun sudah pernah belajar materi dasar akuntansi di SMK, masih banyak mahasiswa yang merasa asing sebagian besar materinya saat di perkuliahan. Maka ketika bertemu jurnal umum ataupun neraca saldo, mereka tidak lagi secepat dulu saat di SMK. Lebih parahnya lagi beberapa materi dasar harus dipelajari lagi dari awal. Hal ini memberikan pemahaman bahwa pernah belajar tidak sama dengan masih mengusai materinya atau unggul di bidang yang sama.

Tak bisa dipungkiri bahwa, situasi seperti ini membuat mahasiswa merasa tertekan, apalagi jika melihat teman-teman dari SMA atau SMK dari jurusan selain akuntansi bahkan lebih cepat memahami teori yang diberikan oleh dosen. Dengan situasi ini lulusan SMK harus menyadari bahwa untuk bisa tetap unggul, mereka juga harus siap untuk mengulang dan lebih memahami lagi materi yang sempat hilang.

Setelah mahasiswa merasakan materi perkuliahan yang sangat berbeda saat di SMK, mulai dari gaya belajar sampai istilah-istilah asing yang baru mereka dengar, banyak juga mahasiswa yang akhirnya sadar kalau belajar ulang itu tidak bisa dihindari. Tetapi bukan hanya membuka ulang catatan materi lama, mahasiswa harus belajar dengan cara yang lebih dalam lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun