Mohon tunggu...
NUR HIDAYATI
NUR HIDAYATI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya

Hai teman-teman. Melalui media ini saya berharap mampu saling berbagi kebermanfaatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Urgensi Pendidikan Akhlak bagi Anak dalam Derasnya Digitalisasi

18 November 2021   13:06 Diperbarui: 22 November 2021   08:36 1567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini kita hidup di era digital, dimana teknologi informasi dan komunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Internet menjadi hal yang begitu signifikan dalam kehidupan manusia. Berdasarkan data internetworldstats, penggunaan Internet di Indonesia  pada Maret 2021 mencapai 212,35 juta jiwa. Indonesia menempati urutan ketiga pegguna internet terbanyak di Asia setelah Tiongkok dan India. Hal tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap arus globalisasi.

Era digital memang melahirkan banyak kemaslahatan bagi kehidupan manusia, ia tidak hanya memudahkan kita mengakses berbagai informasi dengan cepat, namun juga menumbuhkan inovasi dalam berbagai bidang yang berorientasi pada teknologi dan mempermudah pekerjaan kita. Disamping manfaatnya, era digital ternyata juga memiliki dampak negatif, diantaranya adalah degradasi akhlak.

Bayangkan saja, siapa yang tidak menggunakan sosial media di masa sekarang ini? Dari orang tua sampai anak-anak rata-rata mereka menggunakan media sosial (Medsos) seperti Instagram, You Tube, dan WhatsApp. Penggunaan Medsos dengan bijak dan positif akan memberikan wawasan baru dan hal baik lainnya. Namun, bagaimana bila yang diakses adalah konten-konten negatif seperti pornografi, pelecehan seksual, berita hoaks dan adu domba?

Bayangkan, bagaimana jadinya bila anak atau adik-adik kita yang terlibat dalam penyalahgunaan Medsos tersebut. Tentu sangat miris, bukan? Karena dampak negatifnya sangat besar. Sebagai mana fakta yang beredar bahwa dewasa ini tidak sedikit kabar mengenai remaja terlibat pergaulan bebas bahkan hingga hubungan seks diluar nikah, pelecehan seksual online, aksi tawuran,  remaja terjangkit narkoba, bahkan dalam sebuah berita menginformasikan terdapat seorang pemuda yang tega aniaya ibu kandungnya lantaran tidak dibelikan handphone (HP) baru.

Dalam hal ini, pendidikan akhlak menjadi sesuatu yang sangat fundamental. Setiap orang khususnya anak-anak harus dibekali hal tersebut untuk kemudian bisa terjun dengan baik ke dunia yang arus digitalisasinya kian meninggi. Peran berbagai pihak sangat dibutuhkan, terutama dalam ruang lingkup keluarga dan guru di sekolah.

Guru dan keluarga, khususnya orang tua harus mampu mengajarkan sekaligus menjadi tauladan yang baik untuk menumbuhkan sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan norma yang berlaku, sifat kejujuran, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama. Keluarga dan para guru di sekolah juga diharapkan mampu  memberikan pengetahuan agama sebaik mungkin terhadap anak, memberikan pengertian mengenai apa yang sebaiknya dilakukan dan juga apa yang sebaiknya dihindari serta alasan dan sebab akibat dari aksi yang dilakukan dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami.

Pendidikan akhlak atau karakter ini juga harus ditekankan kepada anak dari usia sedini mungkin. Hal ini senada dengan sebuah analogi yang ada dalam kitab Akhlak lil Banat karya Umar Abdul Jabbar, mengenai pohon dan manusia. Pohon kecil yang bengkok akan lebih mudah diluruskan salah satunya dengan disanggah bambu, namun ketika pohon tersebut dibiarkan bengkok hingga besar dan kayunya memadat, maka akan sangat sulit untuk diluruskan, bahkan berpotensi mengalami kepatahan jika dipaksakan. Sama halnya dengan manusia, ketika ada karakter atau hal yang kurang tepat dalam diri manusia, akan lebih mudah diperbaiki saat masih berusia muda dari pada ketika ia telah menua. Dengan berbekal pendidikan akhlak yang baik, diharapkan nantinya anak-anak muda mampu menjadi generasi unggul serta bijak menghadapi arus globalisasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun