Mohon tunggu...
Nur Hazlina Adya R
Nur Hazlina Adya R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Stiqsi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Ferdinand De Saussure tentang Semiologi dalam Q.S al-Hujurat: 13

5 Desember 2021   23:04 Diperbarui: 5 Desember 2021   23:42 1397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock


Semiologi adalah studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengan tanda dan segala yang berhubungan dengan tanda, teori Semiologi atau semiotika sering digunakan untuk mengkaji teori sastra. Serta, tanda-tanda yang menjadi perantara dan juga digunakan sebagai komunikasi manusia.

Al-Qur'an merupakan Kalam Allah yang isinya berbahasa Arab serta didalamnya terdapat tanda-tanda yang menarik untuk dikaji. Karena Al-Qur'an memiliki ciri khas sendiri dalam segi bahasanya, dan Al-Qur'an juga merupakan dunia tanda maka tidak salah lagi jika dikaitkan dengan teori Ferdinand de Saussure tentang Semiologi yang mempelajari tentang tanda.

Al-Qur'an juga memiliki makna yang bermacam-macam seperti yang terdapat dalam Q.S al-Hujurat ayat 13 yakni kata Khalaqa tidak semua memiliki makna menciptakan.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Semiologi Ferdinand de Saussure

Ferdinand de Saussure merupakan bapak semiotika yang lebih dikenal pada zaman beliau sebagai semiologi. Tetapi, keduanya menurut beliau sama dalam mempelajari bahasa yaitu dengan sistem tanda. Beliau lahir pada tahun 1857 dan meninggal pada tahun 1913 dalam usia yang masih dianggap muda yaitu 55 tahun. Kesuksesan beliau juga dipengaruhi dari keluarganya yang sangat mahir dan terkenal di kotanya.

Ferdiand de Saussure dalam mengembangkan pemikirannya dengan mengikuti tradisi strukturalis serta mengembangkan dasar-dasar linguistik umum bahwa bahasa merupakan suatu sistem tanda. Dalam pemikiran beliau terdapat enam pandangan yang tidak dapat dipisahkan yaitu  yaitu Signifer dan Signifed, Form dan Content, Langue dan Parole, Synchronic dan Diachronic, Arbriter dan convention serta Syntagmatic dan Assosiative.

Signifer dan Signifed
Menurut Ferdinand de Saussure, bahwa bahasa adalah suatu sistem tanda (sign), dan setiap tanda (sign) tersusun dari penanda dan petanda. Contoh, lampu lalu lintas (Sign/tanda), warna merah, kuning, hijau, (signifer/penanda), lampu merah: berhenti, kuning: hati-hati, hijau: jalan (Signifed/petanda).

Form dann Content
Menurut Ferdinand de Saussure, bahwa form adalah bentuk dan content adalah isi, Ferdinand mencotohkan seperti kereta api. Karena kita tetap naik kereta api yang bentuknya sama tetapi isinya berbeda.

Langue dan Parole
Langage merupakan sistem kebahasaan yang biasanya digunakan sebagai alat berkomunikasi, seperti menunjukkan rasa sayang. Langue (sistem bahasa), seperti mengungkapkan sayang dengan memberikan perhatian, senyuman. Parole (kegiatan ujaran), seperti orang mengungkapkan sayang dengan aku cinta kamu.

Synchronic dan Diachronic
Synchronic (sinkronik) adalah studi mengenai system bahasa pada kondisi tertentu dengan mengabaikan waktu, sedangkan diachronic (diakronik) adalah studi mengenai evolusi bahasa dalam setiap waktu. Contoh seperti meneliti mengapa frasa “wanita” memiliki konotasi yang berbeda dengan “perempuan”, tetapi beliau hanya menggunakan Synchronic (sinkronik).

Arbriter dan Convention
Arbriter merupakan bahasa suka-suka yaitu kesepakatan berdasarkan komunitas bukan berdasarkan ukuran dari orang lain, misalnya orang Inggris menyebut meja sebagai table karena kalau orang Indonesia mengatakan benda tersebut maka orang Inggris tidak akan paham.

Syntagmatic dan Assosiative
Contoh dari Syntagmatic yang lain yaitu orang bilang “saya pergi ke masjid” kemudian yang terbangun di kepala seseorang adalah bahwa seseorang yang pergi ke masjid tadi bisa saja untuk beribadah, membersihkan masjid, dan sebagainya. Hal tersebut merupakan assosiative yakni makna dibalik hal tersebut.
Semiologi Lafadz Kholaqo dalam Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan kalam Allah Swt, dimana dijadikan petunjuk kepada umat islam dalam bahasa simbol yang berisikan pesan-pesan yang sifatnya global dan mutlak akan kebenaran isinya. Seperti halnya, rangkaian huruf-huruf Arab beserta susunan dalam sebuah kata dan kalimat yang terdapat dalam isi Al-Qur’an tersebut. Serta al-Qur’an juga dapat dtafsirkan dengan macam-macam penafsiran, seperti halnya teori semiologi yang mengkaji Al-Qur’an, lebih memfokuskan pada sistem tanda yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Dalam hal ini akan membahas tentang sistem kebahasaan dalam al-Qur’an menurut Ferdinand de Saussure tentang teori semiologi dengan metode signifier dan signified,  sebagaimana dalam Q.S al-Hujurat ayat 13 lafadz Khalaqa yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Signifier Khalaqa

Dalam Q.S al-Hujurat ayat 13, dijelaskan bahwa lafadz Khalaqa secara bahasa artinya menciptakan, maksud dari ayat tersebut bahwa Allah Swt itu menciptakan kami semua tanpa terkecuali dari tidak ada menjadi ada, dan Allah Swt itu menciptakan manusia semua ini dari adam (yaitu laki-laki) lalu seorang hawa (yaitu perempuan).

Signified Khalaqa
Signified dari lafadz Khalaqa memiliki arti yang berbeda-beda menurut pandangan-pandangan ulama. Menurut al-Husaini, bahwa lafadz Khalaqa itu memiliki makana agama, berdusta, memberi bentuk, fikiran/ucapan, membangunkan, menjadikan, serta penciptaan di Dunia. Menurut M. Syahrur, lafadz Khalaqa disamakan dengan makna lafadz ja'ala dan sawwa. Menurut Shubhan Kamaludin, bahwa lafadz Khalaqa memiliki makna bahwa sesungguhnya penciptaan itu diklasifikasikan menjadi dua yaitu penciptaan secara umum dan penciptaan secara khusus.
Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa lafadz Khalaqa dalam ayat diats tersebut yakni al-Hujurat ayat 13 artinya meciptakan. Maksud dari signifer lafadz Khalaqa yakni menciptakan kami semua tanpa terkecuali dari tidak ada menjadi ada, sedangkan dari signified lafadz Khalaqa bahwa bisa bermakna penciptaan, lafadz Ja'ala dan Sawwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun