Malang -- Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Negeri Malang resmi memperkenalkan Aloeveil, produk clingwrap ramah lingkungan berbasis lidah buaya, dalam acara soft launching pada 15 Agustus 2025. Produk ini hadir sebagai alternatif pengganti plastik wrap konvensional yang selama ini menjadi salah satu penyumbang limbah terbesar di bumi.
Menjawab Tantangan Sampah Plastik
Di era modern, penggunaan plastik sekali pakai hampir tidak terhindarkan, termasuk dalam kemasan makanan. Padahal, plastik konvensional bisa bertahan ratusan tahun sebelum terurai. Melihat persoalan itu, tim mahasiswa UM menciptakan Aloeveil, clingwrap biodegradable yang diklaim mampu terdegradasi hanya dalam 14 hari tanpa meninggalkan residu berbahaya.
"Dengan Aloeveil, kami ingin menghadirkan solusi nyata: menjaga kualitas makanan sekaligus melindungi lingkungan," ujar salah satu anggota tim saat ditemui di sela persiapan peluncuran.
Keunggulan Aloeveil
Aloeveil memiliki sejumlah fitur unggulan yang membuatnya berbeda dari clingwrap plastik biasa:
Ramah lingkungan: berbahan dasar lidah buaya, 100% biodegradable.
Food grade & aman: tidak meninggalkan residu, bahkan diklaim aman digunakan di microwave.
Perlindungan optimal: tahan terhadap air dan udara sehingga makanan lebih awet dan terlindung dari kontaminasi bakteri.
Fleksibel & praktis: mudah digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, katering, hingga bisnis kuliner.
Tim Inovator di Balik Aloeveil