Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki pengetahuan mendalam tentang seni mendidik, Bedanya, Guru mengukir manusia yang memiliki hidup lahir dan batin."
(Ki Hajar Dewantara)
Dari kutipan diatas dapat di pahami bahwa seorang pendidik adalah seorang yang memiliki nilai seni mengajar yang tinggi dan selera keindahan  yang sangat luar biasa dalam mendidik anak muridnya.  Motivasi yang diberikan pada murid adalah  ibarat pisau yang tajam yang bias membentuk murid menjadi pribadi yang baik dan memiliki mental yang berbudi pekerti yang luhur sebagaimana ciri bangsa Indonesia yang tidak lupa jati diri bangsa
Pada hari Senin Tanggal 19 Desember Tahun 2022 saya mendapatkan kesempatan berbagi dengan rekan Guru SMP Negeri 1 Tigaraksa bersama  Bu Eva Susanti yang merupakan Guru penggerak Angkatan ke 3 Kabupaten Tangerang  dan  Seangkatan dengan saya  .  Beliua merupakan guru dan PKS Kesiswan di SMP Negeri 1 Tigaraksa. SMP Negeri 1 Tigaraksa merupakan sekolah menengah pertama yang barada di dekat pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang dan berada dekat dengan SMP Negeri 2 Tigaraksa dimana tempat saya ditugaskan mengajar.  Sekolah kami berada pada Kecamatan yang sama yaitu Kecamatan Tigaraksa
 Adapun materi yang di sampaikan adalah pembelajaran berdiferensiasi.  Pembelajaran berdiferensiasi ini merupakan materi yang mengakomodir  kebutuhan murid dalam pembelajaran dan memudahkan guru dalam mengexplore murid di dalam kelas.  Pembelajaran  ini  dilakukan dengan melihat readiness, gaya belajar murid dan profil belajar murid. Adpun jenis pemebelajaran berdiferensiasi adalah diferensiasi konten,diferensiasi proses,diferensiasi produk dan diferensiasi lingkungan. Pembelajaran berdiferensiasi mendahkan guru  pada kegiatan belajar mengajar yang bertujuan mengakomodir voice, choice dan ownership murid
 Peserta  mengikuti dengan penuh semangat.  Disaat materi baru mulai di sampaikan  kelas sangat antusias ,lebih menariknya  lagi kami kedatangan pak Sekdis Kabupaten Tangerang.  Beliau bernama bapak  Drs. H. Fahrudin, M.Pd.  Beliau memotivasi kami para guru agar mengajar dengan  mengutip kata KHD sebagai pengukir kita perlu menggunakan pisaua yang tajam agar ukiran tersebut menjadi indah dan bermamfaat .  Pisau yang dimaksut adalah motivasi yang pas pada murid  sehingga mental yang di bentuk menjadikan murid kita beradab,berbudaya dan mengimplementasikan tema  gaya hidup berkelanjutan, kearifan local,bhinika tunggal ika, bangunlah jiwa dan raganya,suara demokrasi, berkarya dan berteknologi, kewirausaan dan keberkerjaan serta budaya kerja untuk khusus SMK.