Jakarta - Sebanyak 45 finalis Puteri Indonesia 2025 mendapatkan kehormatan istimewa untuk menjadi garda terdepan dalam kampanye edukasi nasional bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dalam sebuah kolaborasi inspiratif dengan Yayasan Puteri Indonesia, para finalis dibekali wawasan mendalam mengenai pentingnya pengawasan obat dan makanan demi menjaga kesehatan masyarakat.
Kunjungan ini menjadi lebih dari sekadar seremoni. Para finalis berdiskusi langsung dengan Kepala BPOM, Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., MD., Ph.D., yang turut menyampaikan pemaparan menyeluruh mengenai regulasi, proses pengawasan yang ketat, serta tantangan nyata dalam menjamin keamanan produk yang dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Kerja sama tahun ini menghadirkan terobosan baru. Jika sebelumnya para finalis hanya mengemban peran sebagai Duta Kosmetika Aman, kini mereka bertransformasi lebih luas sebagai Duta Obat dan Makanan Aman. Perubahan ini mencerminkan semangat baru untuk memberdayakan para finalis sebagai agen perubahan, yang mampu menjangkau masyarakat di berbagai daerah dengan pesan-pesan edukatif yang inspiratif.
Dalam sambutannya, Kepala BPOM mengungkapkan apresiasi mendalam terhadap antusiasme para finalis. "Saya yakin, ke-45 finalis ini mewakili keterikatan kuat antara masyarakat dan pengawasan obat dan makanan. Semua orang membutuhkan makanan, minuman, kosmetik, hingga suplemen yang aman. Maka dari itu, kami ingin mereka menjadi role model dalam menyuarakan gaya hidup sehat dan cerdas," jelasnya penuh semangat.
Sebagai penutup, BPOM mengajak para finalis untuk terus bersinergi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPOM di daerah masing-masing. Harapannya, sinergi ini tak hanya berhenti pada momentum kunjungan, namun terus berkembang menjadi gerakan berkelanjutan yang membawa dampak positif di tengah masyarakat.
Direktur PT Mustika Ratu Tbk dan juga Ketua Pemilihan Puteri Indonesia, Kusuma Ida Anjani mengaku sangat mengapresiasi BPOM RI atas dipilihnya para Finalis Putri Indonesia menjadi Duta BPOM.
"Ya, mereka ini selain cantik juga punya kemampuan sekil yang luar biasa dalam berbagi bidang. Bahkan sampai hari ini mereka juga terus belajar. Mereka punya masa depan. Di era digital saat ini mereka berhadapan denga brand apapun, mereka harus faham kosmetik dan bisa mengedukasi pengguna. Tentu kami apresiasi kolaborasi ini dalam upaya kita bersama mengatasi kosmetik ilegal," ujarnya.
Kolaborasi ini bukan hanya menciptakan duta kecantikan, tetapi juga duta kesehatan. Mereka adalah simbol generasi muda yang tidak hanya berparas menawan, tapi juga membawa misi besar: menciptakan Indonesia yang lebih sehat, aman, dan cerdas dalam memilih produk konsumsi.