Judul Buku: Maukah Jadi Orang Tua Bahagia? Belajar Yuk...!
Penulis: dr. AisahDahlan, CHt., CM.NLP
Penerbit: Pustaka elmadina
Tahun: 2022
Jumlah Halaman: 223
Resume by : Putri Rezeki Agustiana., S.Pd
Anak adalah amanah yang dititipkan Allah baik laki-laki atau pun perempuan kepada siapa yang dikehendaki. Namun demikian, masih saja ada orang tua yang menolak anaknya laki-laki semua atau pun perempuan semua. Begini dan begitu dan seterusnya. Padahal sudah jelas-jelas dalam Al-Qur'an surat Asy-Syuuraa ayat 49-50 yang menjelaskan "Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Bahkan, Rasulullah juga menyebutkan bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikan anaknya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.
Oleh sebab itu, kita sebagai orang tua wajib menjaga dan mendidik ananda kita tetap membuatnya fitrah. Salah satu caranya adalah dengan memulai menjadi orang tua yang bijaksana. Bagaimana caranya? Awali dengan niat. Niatkan dalam hati kita. Luruskan niat dan meminta kepada Allah agar saya bisa menjadi ibu atau ayah yang bijaksana. Kemudian, sering ikut belajar atau seminar parenting. Selanjutnya, sering membaca Al-Qur'an, hadis, dan buku parenting Islami.
Dalam menjalani kehidupan sebagai orang tua ada kalanya kita harus mempelajari bagaimana karakter anak-anak kita. Salah satunya dengan mempelajari emosi pada anak kita. Emosi pada manusia diatur oleh sistem limbik (inti otak manusia).Â
Pada anak kecil yang belum baligh memiliki 4 emosi dasar yaitu yang pertama emosi semangat seperti ceria, gembira, riang. Kedua, emosi sedih meliputi duka, kecewa, galau. Ketiga, emosi takut terdiri dari cemas, khawatir, cemburu, ragu.Â
Sedangkan keempat emosi marah seperti, kesal, jengkel, benci, dan dendam. Nah, jika anak-anak merasa hal seperti di atas adalah hal yang wajar. Misalkan anak mengatakan kepada Bundanya, "Bunda, aku capek!". Itu tandanya batang otaknya sedang tegang, emosinya juga tegang. Sebenarnya mereka ingin orang tuanya memahami bahwa ia sedang capek.