Mohon tunggu...
nurfita rizka apriyani
nurfita rizka apriyani Mohon Tunggu... mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

coba aja lihat sendiri

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kasih Sayang Ayah yang Intens: Sebuauh Perspektif Anak Perempuan

8 April 2025   21:38 Diperbarui: 8 April 2025   21:38 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Aku dan Ayahku Tercinta (sumber: nurfita rizka apriyani)

Sebagai anak perempuan satu-satunya yang berkuliah jauh dari rumah, saya merasakan betapa besar kasih sayang ayah. Tidak hanya sekadar hubungan darah, tetapi juga penuh perhatian, pengawasan, dan cinta yang begitu mendalam. Ayah yang tinggal di Kalimantan Timur selalu memastikan saya aman dan baik-baik saja di Yogyakarta, tempat saya menuntut ilmu. Setiap langkah saya harus dilaporkan lewat pesan singkat---sebuah bentuk pengawasan yang, meski terasa ketat bagi sebagian orang, bagiku adalah bukti nyata cinta seorang ayah. Mungkin banyak yang merasa cara ayah ini berlebihan, tapi justru itulah cara beliau menunjukkan cintanya kepada saya.

Pilihan yang Diberikan Ayah: Asrama atau Pesantren

Karena jarak yang memisahkan kami begitu jauh, ayah memberi saya pilihan untuk tinggal di asrama atau pesantren. Bagi ayah, lingkungan seperti itu akan membantu menjaga tingkah laku dan pergaulan saya tetap dalam batasan yang baik. Awalnya saya merasa seperti dibatasi kebebasanku, namun lama-kelamaan saya sadar bahwa ini adalah cara ayah untuk memastikan saya tetap berada di jalur yang benar. Aturan-aturan yang ada di pesantren, meskipun kadang terasa ketat, pada kenyataannya menjadi "mata" bagi ayah untuk memantau kehidupan saya sehari-hari. Saya mulai mengerti bahwa meski ia tidak bisa selalu ada di samping saya, pengawasan ini adalah wujud rasa sayangnya yang besar.

Ayah sering mengatakan, "Ya wes inget pesen ayah, jaga diri baik-baik. Justru makin ke sini ayah makin khawatir nak. Maafin ayah kalau agak intens karena ayah hanya bisa menjaga dari jauh." Kata-kata ini selalu mengingatkan saya bahwa meskipun jarak memisahkan, perhatian dan cinta ayah tidak pernah berkurang. Itu membuat saya semakin sadar bahwa kadang, kasih sayang ayah memang tidak selalu ditunjukkan dengan cara yang lembut atau permisif. Ada kalanya, cinta itu datang dalam bentuk aturan yang ketat. Namun, saya tahu itu semua demi kebaikan saya.

Rasa Aman dan Bahagia Karena Kasih Sayangnya

Memiliki ayah seperti beliau adalah anugerah yang sangat saya syukuri. Meski terkadang pengawasannya terasa ketat, saya tahu itu semua dilakukan karena cinta yang begitu besar. Ayah ingin memastikan saya tidak tersesat di tempat yang jauh dari rumah. Bahkan, setiap kali saya harus keluar malam untuk urusan tertentu, ayah selalu mengingatkan, "Ingat apapun, harus ngobrol sama ayah ya, ijin sama ayah ya sayang. Ayah percaya sama kamu kok, cuma jangan sampai menyalahgunakan kepercayaan yang ayah kasih."

Kata-kata itu tidak hanya membuat saya merasa diperhatikan, tetapi juga membuat saya merasa dimiliki sepenuhnya oleh seseorang yang mencintai saya tanpa syarat. Saya merasa aman karena tahu bahwa ada seseorang yang selalu memikirkan keselamatan saya setiap saat. Dalam setiap langkah saya, saya tahu bahwa ayah selalu ada di sana, walau hanya dalam bentuk pengingat dan nasihat.

Harapan untuk Ayah

Saya sangat menyayangi ayah lebih dari apapun di dunia ini. Dia adalah sosok pelindung sekaligus pemandu dalam hidup saya. Dalam setiap doa yang saya panjatkan, selalu ada harapan agar ayah diberi umur panjang dan kesehatan yang baik, agar bisa terus melihat saya tumbuh dan mencapai impian-impian yang kami cita-citakan bersama. Saya ingin ayah tahu bahwa segala yang saya capai, tak lepas dari dukungan dan kasih sayang yang beliau berikan.

Melalui pengalaman ini, saya belajar bahwa kasih sayang seorang ayah tidak selalu harus tampak dalam bentuk kelembutan atau kebebasan. Kadang-kadang, cinta itu hadir dalam bentuk aturan dan pengawasan yang ketat---sebuah tanda bahwa kita sangat berharga di mata mereka. Saya bersyukur memiliki ayah yang mencintaiku dengan cara seperti ini. Kasih sayangnya membuat saya lebih kuat dan lebih percaya diri menghadapi kehidupan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun