Mohon tunggu...
nurfadhilah rauf
nurfadhilah rauf Mohon Tunggu... Dosen, Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Pendidikan

Licensed Promotor STIFIn Family

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Di Balik Tanah dan Air: Cacing Masih Menjadi Masalah

3 Juli 2025   14:31 Diperbarui: 3 Juli 2025   14:31 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Posyandu-Posbindu Kakak Tua

Pagi ini, Posyandu Kakak Tua tampak lebih ramai dari biasanya. Anak-anak datang digandeng ibunya, sebagian remaja putri ikut duduk di bangku plastik, menunggu giliran. Tak hanya timbang badan dan imunisasi. Hari itu, ada dua kegiatan yang diam-diam menyentuh hal besar: penyuluhan kecacingan dan pemeriksaan hemoglobin (Hb).

Cacing: Kecil, Tapi Menghisap Banyak

Bagi sebagian warga, cacing hanyalah penyakit masa kecil. Dianggap sepele, "asal rajin makan, sembuh sendiri." Tapi data berkata lain.

Penelitian di Aceh Tengah tahun 2018 mencatat, 15,1% ibu hamil mengalami kecacingan. Di Jakarta, riset tahun 2020 mencatat 18,7% anak SD terinfeksi cacing usus. Sebagian besar dari mereka juga mengalami anemia ringan hingga sedang (Hb < 11,5 g/dL).

Tanah dan Air yang Menyimpan Telur

Cacing tidak datang dari langit. Ia menyebar lewat tanah dan air yang tercemar feses. Di beberapa rumah, jamban masih menjadi barang mewah. Bahkan, ada anak-anak yang biasa buang air besar di belakang rumah, lalu main di tanah itu keesokan harinya. Belum lagi masalah kotoran binatang.

Penelitian di Pulau Samosir tahun 2023 menunjukkan, walau akses air bersih cukup baik, prevalensi cacing masih mencapai 4,8--5,9%. Artinya, sanitasi dan musim juga berpengaruh.

Hb Rendah, Semangat Turun

Tapi pemberian tablet tambah darah saja tak cukup. Jika penyebabnya adalah cacing, maka zat besi akan terus "dicuri." Itulah sebabnya edukasi soal minum obat cacing rutin jadi penting. WHO bahkan merekomendasikan deworming tiap 6 bulan di wilayah endemis.

Solusi yang Tidak Mahal

Setelah penyuluhan, beberapa warga mulai bertanya:
"Kalau pakai sandal waktu ke belakang rumah, itu membantu ya?"
"Air galon juga bisa kena cacing?"
"Kalau anak suka main pasir di depan rumah, harus bagaimana?"

Tiba-tiba, hal kecil jadi terasa besar. Dan memang, solusinya tidak mewah:

  • Pakai alas kaki

  • Minum air matang

  • Gunakan jamban

  • Minum obat cacing secara berkala

  • Cuci tangan pakai sabun

Posyandu-Posbindu Kakak Tua
Posyandu-Posbindu Kakak Tua
Kesehatan bukan soal mahal atau murah, tapi soal kebiasaan kecil yang konsisten.

Akhir Cerita (yang Belum Usai)

Hari mulai siang. Anak-anak pulang membawa pengetahuan baru. Tentang cacing yang tak terlihat, tentang tanah dan air yang harus dijaga, dan tentang tubuh yang lemas karena sesuatu yang sederhana: karena cacing.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun