Mohon tunggu...
nurfadhilah rauf
nurfadhilah rauf Mohon Tunggu... Dosen, Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Pendidikan

Licensed Promotor STIFIn Family

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kerja Rajin, Hati Gersang: Apa Aku Salah Jalur?

11 Mei 2025   17:12 Diperbarui: 11 Mei 2025   19:55 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku ternyata Ii, kerja di start-up. Galau. Bisa buat masa depan nggak, sih?"

Kamu tipe Intuiting introvert (Ii). Otakmu itu kayak Google Maps versi advance --- mikirin arah jangka panjang, suka ngebayangin masa depan yang ideal, tapi jalannya maunya tenang, pakai rambu, bukan ugal-ugalan. Nah, kerja di start-up yang ritmenya sering "gas pol tanpa rem" bisa bikin kamu ngerasa kayak naik rollercoaster sambil baca puisi. Capek, bingung, dan lama-lama mikir: "Ini bener nggak sih jalan hidup gue?"

Tapi santai. Galaumu wajar, kok. Kamu bukan salah tempat --- kamu lagi ngetes jalan. Kalau ternyata nggak cocok, bukan gagal. Itu cuma sinyal: "Waktunya cari trek yang lebih kamu banget."

"Aku people pleaser juga. Capek banget jadi 'iya-iya' mulu."

Ya ampun, klasik. Tapi juga ngena. Jadi people pleaser, apalagi kamu cewek dan golongan darah O (yang biasanya gampang kebawa perasaan orang lain), bikin kamu cenderung mikir: "Yang penting semua senang, aku belakangan deh."
Eh, ujung-ujungnya kamu capek duluan, mereka senang, kamu meringkuk di pojokan sambil bilang: "Kenapa gue lagi yang ngalah?"

Santainya gini: kamu udah sadar, dan itu keren. Artinya kamu udah naik level. Sekarang tinggal latihan, pelan-pelan:

  • Belajar bilang "nanti aku kabari ya", biar nggak auto "yes" terus.

  • Ganti mikir "kalau nolak aku jahat" jadi "kalau aku capek, aku nggak bisa bantu juga kan?"

  • Bikin to-do list isinya bukan kerjaan doang, tapi juga waktu buat rebahan, nonton K-Drama, atau mikir masa depan sambil ngopi.

"Pekerjaan ini bakal jadi masa depan gue nggak sih?"

Jawaban jujur: bisa iya, bisa enggak.
Tapi yang jelas: pengalaman ini bisa kamu sulap jadi batu loncatan. Jangan tunggu "pekerjaan ideal", tapi kamu bisa mulai bentuk "jalan ideal versi kamu" dari sekarang. Misalnya:

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Worklife Selengkapnya
    Lihat Worklife Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun