Banyak orang percaya bahwa golongan darah dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Salah satu yang sering dibahas adalah golongan darah O. Mereka dikenal penuh energi, berpikiran terbuka, dan memiliki semangat sosial tinggi. Nah, uniknya, golongan darah O ini sering menunjukkan respon awal dengan karakteristik seperti Feeling dalam konsep STIFIn---alias lebih emosional, hangat, dan peduli sama lingkungan sekitar. Tapi, kalau mereka punya mesin kecerdasan Thinking (T), di sinilah sering terjadi "perang batin" yang bikin dilema. Mereka juga sebenarnya pengen dibantu, tapi trust issue (kesulitan mempercayai orang lain) jadi penghambat besar di perjalanan.
Kenapa Thinking Golongan Darah O Sering Berperang Batin?
1. Rasional vs. Emosional: Pertarungan Internal yang Nggak Berhenti
Golongan darah O yang cenderung Feeling sering mengutamakan perasaan dan hubungan sosial. Di sisi lain, kalau mereka punya mesin kecerdasan Thinking, otak mereka jalan terus buat menganalisis segala hal pakai logika. Jadi, ketika hati bilang "Ayo coba!" tapi otak teriak "Ntar dulu, pikirin risikonya!"---ya jelas bikin galau nggak kelar-kelar.
2. Perfeksionisme Tersembunyi
Meski terlihat santai dan easy-going, mereka seringkali pengen segalanya berjalan sempurna. Kombinasi Thinking yang kritis dan Feeling yang takut mengecewakan orang bikin mereka menunda-nunda eksekusi karena merasa belum siap atau ragu hasilnya sesuai ekspektasi.
3. Trust Issue yang Bikin Susah Berbagi Beban Â
Feeling-nya pengen didukung, tapi Thinking-nya curiga orang lain nggak bisa ngerjain sebaik mereka. Akhirnya? Mereka ambil beban sendirian, walau tahu nggak mungkin semuanya bisa diselesaikan sendiri.
Strategi Santai tapi Ampuh Buat Ngatasin Perang Batin dan Trust Issue
1. Mulai dari Langkah Kecil yang Nggak Ribet
Daripada kebanyakan mikir, coba deh mulai dari hal-hal kecil yang bisa langsung dieksekusi. Misalnya, kalau punya rencana besar, pecah jadi tugas-tugas kecil yang terasa ringan. Dengan begini, otak Thinking tetap puas karena ada progres nyata, dan hati Feeling tenang karena nggak terlalu terbebani.
2. Latih Delegasi Pelan-pelan
Trust issue itu bisa diatasi kalau dibiasakan. Mulailah kasih kepercayaan pada orang lain buat tugas-tugas ringan. Coba observasi hasilnya tanpa ekspektasi berlebihan. Lama-lama, kamu bakal sadar kalau nggak semua orang akan ngecewain kok!
3. Atur Waktu Buat Mikir dan Bertindak
Kasih batas waktu yang jelas buat berpikir. Misalnya, tentukan waktu 10 menit buat menganalisis, habis itu langsung ambil keputusan. Ini ngebantu mengurangi overthinking yang sering bikin stuck di tempat.
4. Cari Support System yang Nyambung di Logika dan Rasa
Golongan darah O butuh orang yang bisa nyambung di dua sisi: secara emosional dan rasional. Carilah teman atau rekan kerja yang bisa memahami logika Thinking kamu, tapi juga paham bahwa kadang kamu butuh dukungan emosional.
Simpulan
Golongan darah O dengan mesin kecerdasan Thinking (T) di bawah konsep STIFIn itu unik---mereka kayak punya dua sisi yang sering tabrakan: logika yang tajam dan hati yang hangat. Kalau nggak dikelola dengan baik, bisa terjebak dalam perang batin, overthinking, dan trust issue. Tapi tenang aja, dengan memahami pola ini dan menerapkan strategi yang pas, kamu bisa berdamai dengan diri sendiri dan mulai bergerak tanpa beban berlebihan.
Jadi, mulai aja dulu dari langkah kecil, belajar percaya sama orang lain perlahan, dan kasih batasan waktu buat mikir. Siapa tahu, rencana besar yang selama ini cuma di angan-angan bisa jadi kenyataan!