Mohon tunggu...
Nur Dwi Yanti
Nur Dwi Yanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Adakala ketika kita mencoba bersama untuk bergerak, sebagian ada yang mundur teratur. Adakala ketika kita terdiam semua bergerak...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permainan Edukatif

12 Maret 2022   18:41 Diperbarui: 14 Maret 2022   11:28 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cing ciripit tulang bajing kacapit, kacapit ku bulu pare, bulu pare seuseukeutna, jol pa dalang mawa wayang, jek jek nong...

Syair di atas adalah potongan dari lagu kaulinan yang dibawakan saat anak-anak bermain di wilayah Tatar Sunda. Sederhana namun jika kita menyimak lebih dalam dari permainan tradisional tersebut mengandung makna edukatif yang luar biasa. Selain permainan tradisional dengan mengangkat budaya lokal juga melatih kesabaran dan motorik anak. Selain itu ada juga permianan yang disebut ucing sumput, dimana salah satu anak yang kalah menutup matanya kemudian menghitung hingga anak-anak lain bersembunyi.

Jika kita menjelajah ke seluruh daerah di nusantara akan banyak kita temui ragam permainan anak-anak tradisional dengan ciri khas masing-masing. Mulai dari alat, cara memainkan, juga syair-syair yang memberikan semangat saat melakukan permainan.

Permainan adalah kegiatan yang menyenangkan dapat dilakukan sendiri atau bersama-sama.  Seperti yang dipaparkan Hindah Setianingsih, S. Pd, M. Pd sosok wanita energik, aktifis pendidik di TK Kartini Bojonegoro Jawa Timur. Banyak sekali unsur edukatif dari permainan tradisional. Namun sangat disayangkan kini jarang kita temui khususnya di kota-kota besar. Hal ini terjadi karena sudah jarang dimainkan di lingkungan keluarga atau sekolah, semakin berkurangnya lahan bermain, serta perkembangan teknologi sehingga anak-anak cenderung bermain gadget.

Kondisi tersebut tidak dapat kita hindari, disinilah peran pendidik untuk mengenalkan ragam jenis permainan tradisional bahkan dapat dimodifikasi atau dikembangkan dengan unsur teknologi, sebagai bentuk pembelajaran inovatif. Kita dapat mengintegrasikan jenis permainan yang sesuai dengan materi ajar. Selain memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai tempat belajar yang menyenangkan juga akan membawa dampak bagi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar.

Menerapkan nilai budaya lokal, memanfaatkan lingkungan, menyiapkan jenis permainan serta materi ajar, merupakan keterpaduan dalam prores pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu bentuk kegiatan dengan memanfaatkan alat yang mudah dalam kegiatan bermain dan belajar.

Dalam pelaksanaannya permainan tradisional dapat memasukkan unsur-unsur permainan rakyat dan permainan anak ke dalamnya. Dengan demikian bahwa sebagai pendidik harus dapat menggabungkan unsur permainan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan karakter siswa.

Hal yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan materi ajar, menentukan indikator dan tujuan pembelajaran, menyusun petunjuk kegiatan kemudian rubrik penilaian. Dari 3 unsur tersebut maka guru dapat menentukan beberapa aspek budaya, kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga tercapai tujuan pembelajaran.

DOK. PRIBADI
DOK. PRIBADI

Unsur budaya, interaksi dan komunikasi dari permainan tradisional akan membangun karakter peserta didik ke arah yang lebih baik. Kembangkan model pembelajaran yang menyenangkan. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan merupakan bagian dari tugas kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun