Mohon tunggu...
Nurdin Jeneponto
Nurdin Jeneponto Mohon Tunggu... Pengawas Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Jeneponto

Mari Kita Budayakan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mencerdaskan dan Memberi

12 Maret 2025   21:43 Diperbarui: 12 Maret 2025   21:43 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
persiapan paket ramadhan (foto:ighor/ihdiana

Peran Lembaga Pendidikan Islam dalam Tradisi Berbagi Ramadhan

Bulan Ramadhan tidak hanya menjadi momentum spiritual bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga menjadi kesempatan emas untuk menguatkan kepedulian sosial melalui berbagai kegiatan filantropi. Tradisi membagikan takjil dan sembako telah mengakar kuat dalam masyarakat Indonesia, termasuk di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Yang menarik, institusi pendidikan Islam seperti MTsN 2 Jeneponto dan MAN Jeneponto turut ambil bagian dalam gerakan kemanusiaan ini. MTsN 2 Jeneponto di bawah kepemimpinan Herman, S.Pd. telah menyiapkan sekitar 50 paket sembako yang akan dibagikan langsung ke masjid dan mushollah di Kecamatan Kelara. Sementara itu, MAN Jeneponto yang dipimpin oleh Dr. Ihdiana, S.Pd., M.Pd. bahkan menyiapkan 100 paket sembako untuk didistribusikan ke masjid dan mushollah di Kecamatan Binamu dan kecamatan lain yang tercatat dalam daftar masjid sasaran.

dukungan Kasubag TU Program Takjil dan sembako (sumber : ighort )
dukungan Kasubag TU Program Takjil dan sembako (sumber : ighort )
Inisiatif yang diambil oleh kedua lembaga pendidikan Islam tersebut mencerminkan sebuah paradigma baru dalam dunia pendidikan yang tidak hanya fokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagaimana diungkapkan oleh H. Armin Jalle, pembagian sembako ini merupakan wujud nyata dari kepedulian sosial dan solidaritas kemanusiaan. Hal ini menunjukkan bahwa institusi pendidikan tidak lagi diposisikan sebagai menara gading yang terpisah dari realitas sosial masyarakat, melainkan menjadi agen perubahan yang aktif berpartisipasi dalam mengatasi persoalan-persoalan sosial di sekitarnya. Melalui kegiatan berbagi takjil dan sembako, MTsN 2 Jeneponto dan MAN Jeneponto telah mentransformasikan diri menjadi lembaga pendidikan yang memiliki kepekaan sosial tinggi.

Pemilihan masjid dan mushollah sebagai lokasi distribusi sembako memiliki makna strategis yang mendalam. Masjid bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat aktivitas sosial dan pemberdayaan masyarakat. Dengan mendistribusikan sembako melalui masjid dan mushollah, kedua lembaga pendidikan tersebut tidak hanya memenuhi kebutuhan material masyarakat, tetapi juga memperkuat fungsi sosial dari rumah ibadah. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan dapat menciptakan dampak sosial yang lebih luas dan berkelanjutan. Dampak ganda ini tidak hanya dirasakan oleh penerima manfaat, tetapi juga memperkuat kohesi sosial dan sistem gotong royong yang menjadi fondasi masyarakat Indonesia.

Peking sembako MAN Jeneponto ( sumber: ighort )
Peking sembako MAN Jeneponto ( sumber: ighort )
Dari perspektif pendidikan, inisiatif berbagi takjil dan sembako oleh MTsN 2 Jeneponto dan MAN Jeneponto memberikan pelajaran berharga bagi peserta didik tentang pentingnya kepedulian sosial dan tanggung jawab kemanusiaan. Para siswa secara tidak langsung diajarkan bahwa pendidikan bukan sekadar untuk meraih kesuksesan pribadi, tetapi juga untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Nilai-nilai altruisme, empati, dan solidaritas yang ditanamkan melalui kegiatan ini jauh lebih berharga daripada teori-teori yang diajarkan di dalam kelas. Dengan melibatkan siswa dalam proses persiapan dan distribusi sembako, kedua sekolah tersebut telah menerapkan model pembelajaran experiential yang membentuk karakter dan kepribadian siswa secara holistik.

Inisiatif berbagi takjil dan sembako oleh lembaga pendidikan Islam di Jeneponto juga dapat dilihat sebagai bentuk akuntabilitas sosial terhadap masyarakat. Sebagai lembaga yang didanai oleh negara dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, madrasah memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan sosial. Melalui program berbagi takjil dan sembako, MTsN 2 Jeneponto dan MAN Jeneponto telah menunjukkan kepada publik bahwa mereka tidak hanya berperan dalam mencerdaskan generasi muda, tetapi juga peduli terhadap kondisi masyarakat sekitar. Hal ini pada gilirannya akan memperkuat kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan Islam sebagai institusi yang memiliki integritas dan kepedulian sosial.

Ke depan, inisiatif berbagi takjil dan sembako oleh lembaga pendidikan Islam di Jeneponto perlu dikembangkan menjadi program yang lebih sistematis dan berkelanjutan. Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, dan sektor bisnis, dapat memperluas jangkauan dan dampak program. Integrasi program berbagi dengan pendidikan kewirausahaan sosial juga dapat memaksimalkan potensi filantropi Ramadhan sebagai instrumen transformasi sosial. Dengan demikian, tradisi berbagi takjil dan sembako tidak hanya menjadi kegiatan charity yang bersifat temporer, tetapi berkembang menjadi gerakan pemberdayaan yang mampu menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan, selaras dengan misi pendidikan Islam yang komprehensif dalam membentuk insan kamil yang bermanfaat bagi sesama.

By : ighort

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun