Mohon tunggu...
Nurdin
Nurdin Mohon Tunggu... Guru - Guru

sebagai guru sejarah dan sosiologi di SMA di kota Bandung tentu saja perlu berwawasan luas,karenanya saya selalu suka membaca dan menulis untuk memperluas wawasan yang masih sempit ini.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ramadhan Ajang Pembelajaran Berbagi Rasa .

28 Juni 2015   09:29 Diperbarui: 28 Juni 2015   09:29 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Waktu berlari   begitu   cepat   sehingga gak terasa bulan  Ramadhan tahun  1436  hijriayah ini  sudah  melintasi sepertiga  lintasannya,semoga  kita  semua diberi  kesehatan  oleh  Allah Azza Wa Jalla sehingga  mampu  melintasi dua  pertiga  berikutnya dan  berhasil  meraih  prestasi fitri .Amiin.

Sebagaimana  diketahui bahwa  Ramadhan merupakan  bulan  suci ajang  bagi  umat  Islam untuk  menempa  sentifitasnya lebih tajam dan  lebih  peka  kepada  sesama.Manusia sebagai  makhluq sosial memang  gak  bisa  hidup menyendiri tetapi  selalu tergantung kepada interaksi  sosial  dengan sesama.Namunpun  demikian,manusia jika  dalam  kondisional hidupnya  sulit menyadari pentingnya  bantuan  orang  lain dan  disaat hidupnya  senang kebanyakannya lupa  kepada  sesama.

Dalam  konteks  ini Ibadah  Shaum  Ramadhan sangat  tepat  guna sebagai  ajang "pengingat tahunan"supaya  manusia yang  makhluq  sosial  itu tidak  mengabaikan fitrahnya.Terkait  masalah  itu,ibadah  tahunan  umat  Islam  itu sangat tepat guna sebagai ajang  pengasah kepekaan  soal sehingga rasa  empatinya  semakin  tajam .

Bagi  yang  mnenjalani  ibadah  shaum harus  menahan  lapar  dahaga,hubungan  sex  suami-isteri dan  hal-hal  lain  yang  membatalkan  shaum sejak terbit  fajar  sampai  terbenamnya  matahari.Bagi  orang  miskin kesulitan  dalam  hidupnya sehingga makan gak  teratur ,kadang   makan  seringnya  gak  sama  sekali itu bukanlah yang  asing  bagi  mereka,sehingga fakir  miskin sangat akrab  dengan  kekurangan samapai  kelaparan  itu.Akan  tetapi  sebaliknya bagi  orang-orang  yang  hidupnya  berkecukupan hal-hal  apa yang  dialami  fakir  miskin sangat  asing  bagi  mereka ,sehingga mereka  tidak  pernah  merasakan bagaimana  kelaparan  dan  kehausan  tersebut.

Oleh karenanya ibadah  shaum  Ramadhan  ini mampu meningkatkan rasa  empati kepada  sesama ,sehingga bagi  yang  hidupnya  berkecukupan semakin  gemar membagikan sedikit kebahagiaannya kepada yang  hidupnya  sulit .Semoga  saja .Amiin

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun