Mohon tunggu...
Nurdiansyah
Nurdiansyah Mohon Tunggu... Relawan - Kompasianer Brebes | KomBes (KBC-09)

Suka nulis, ketika tidak ada sesuatu yang ingin dibicarakan pasti ada sesuatu yang ingin dituliskan. Sering - sering main ke tempatku yah Thanks.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Hampir Selalu Mengutamakan Salah Siapa dan Bukan Solusi yang Ditawarkan?

4 September 2020   13:25 Diperbarui: 4 September 2020   13:32 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi (sumber:pexels.com)

Hidup tanpa cobaan itu terasa sangat membosankan, bak seperti menjelajahi jalan yang lurus dan halus tanpa belokan, tanpa lumpur, tanpa kerikil tajam, tanpa batuan yang menghalangi jalan dan hambatan - hambatan lain yang membuat kita berfikir keras bagaimana melaluinya dengan baik, dengan selamat, dengan mengalami resiko merasakan sakit sekecil mungkin dan jangan sampai gagal.

Nah sahabat, kita mungkin sering mendengar bahwa guru terbaik adalah pengalaman, bisa saja pengalaman tersebut bukan hanya yang dialami oleh kita sendiri namun bisa juga pengalaman tersebut datang dari pengalaman orang lain yang bisa kita jadikan sebagai pelajaran, tapi perlu diingat dari berbagai kisah pasti ada sisi baik dan negatifnya, kita perlu memilah - milah yang baik saja dari pengalaman orang lain. Misal ketika kita mendengar kisah orang lain yang mengalami masalah bukan berarti kita langsung menghakimi kesalahannya yang di titik beratkan, namun perlu kita perhatikan solusi yang baik itu seperti apa.

Jika boleh jujur kebanyakan hal yang ada di masyarakat kita ketika ada sebuah masalah itu lebih cenderung menitik beratkan pada kesalahan, ketimbang mencari solusinya. Anda bisa cek saja kasus yang pernah anda alami entah itu dengan lingkungan, pasangan atau dengan orang lain, biasanya yang pertama dibahas adalah siapa yang salah terlebih dahulu. Nah itu yang perlu kita rubah dalam pola kehidupan kita, bagaimana ketika ada masalah itu yang dibahas pertama adalah dampaknya dulu, lalu solusi dan kemudian baru menjadikan masalah tersebut sebagai pelajaran bagi kita sendiri.

Misal ketika ada sebuah kecelakaan, yang pertama ditanyakan bukan siapa yang salah tapi yang ditanyakan adalah apakah ada korban aatau tidak? kalau ada harus bagaimana? dan bagaimana mencari solusi agar semuanya bisa teratasi dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan, setelah semuanya ketemu jalan terangnya, mereka harus lebih berhati - hati lagi dalam berkendara di jalan raya. Jika yang ditanyakan pertama kali adalah siapa yang salah maka ceritanya akan jadi panjang dan mungkin bisa sampai ke jalur hukum padahal bisa saja masalah tersebut bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Tentu saja merugikan bukan, ketika hal - hal yang seharusnya bisa kita selesaikan dengan mudah namun harus diselesaikan dengan cara yang sulit yang tentunya harus menggunakan tenaga ekstra.

Di bilang renungan ya bisa saja, coba kita ingat berapa banyak masalah yang kita hadapi dan bisa kita selesaikan dengan baik? Pastinya itu sebuah pengalaman yang berharga, dan menjadikan sebuah kebiasaan yang sudah melekat di dalam alam bawah sadar kita, dan kalau diceritakan ke orang lain, wah betapa bangganya kita menceritakan kisah sukses tersebut.

Banyak acara di televisi yang mengangkat tema kisah nyata, yang biasanya dikemas dalam Podcast, Talk Show atau sejenisnya. Dari sekian banyak cerita di acara - acara tersebut pastinya kita menjumpai cerita - cerita yang menarik, dari memulai sebuah perjuangan, menemui banyak kesulitan - kesulitan dari luar, sampai menemukan titik cerah dan sampai pada titik kesuksesan. Dari semua itu sangat patut kita tiru nilai - nilai sebuah keteguhan, keberanian, keuletan dan lain - lain yang positif agar tertanam dalam benak kita.

Kenapa hal itu menjadi perlu? karena yang mereka alami adalah sesuatu yang sudah mereka rasakan langsung melalui pengalaman hidupnya, dan kita belum menjumpai kondisi yang mereka alami secara langsung. jadi dengan belajar dari cerita kisah nyata tersebut banyak yang harus kita ambil hikmahnya. Bisa saja ketika suatu saat kita menjumpai kondisi yang sama dengan apa yang kita lihat atau dengar dari cerita - cerita tersebut, kita bisa mengambil sikap yang seharusnya kita lakukan dengan baik dan benar. Agar kita terhindar dari sebuah kesalahan yang berakibat tidak baik untuk diri kita maupun orang lain.

Kedewasaan dan kebijaksanaan dalam menghadapi masalah perlu kita tingkatkan agar kita selalu kuat dan hebat ketika menghadapi masalah, sejatinya kita sudah dibekali dengan akal dan pikiran namun kadang kita suka lupa karena ego atau gengsi kita, itulah yang kadang menghambat dalam proses tumbuh kembang kebijaksanaan dan kedewasaan kita. maka dari itu kesadaran akan ego dan gengsi kita perlu kita tingkatkan agar pertumbuhan psikologis kita selalu baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun