Mohon tunggu...
Nurdiansyah
Nurdiansyah Mohon Tunggu... Relawan - Kompasianer Brebes | KomBes (KBC-09)

Suka nulis, ketika tidak ada sesuatu yang ingin dibicarakan pasti ada sesuatu yang ingin dituliskan. Sering - sering main ke tempatku yah Thanks.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Amplop Pernikahan, Utang atau Hadiah?

13 Januari 2020   15:11 Diperbarui: 13 Januari 2020   15:29 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi (dream.co.id)

Dalam pernikahan undang mengundang tentunya hal yang wajar, karena pernikahan sejatinya adalah memberitahu kabar gembira kepada semua orang tentang pernikahan kita. Tak ayal kita menyiapkan persiapan khusus, walaupun kadang jarak yang begitu jauh dan harus mengorbankan waktu bekerja demi menghadiri undangan tersebut.

Bukan Indonesia namanya jika tidak mempunyai budaya yang beragam apalagi dalam menghadiri undangan pernikahan, pastinya di Indonesia mempunyai banyak kebiasaan dalam menghadiri undangan. Dari banyak tradisi tersebut rata -- rata orang Indnesia pasti membawa sesuatu yang pantas diberikan kepada sang mempelai baik itu berupa barang uang atau yang lainnya.

Fenomena ini tentunya mengundang banyak pertanyaan, apakah hal beri memberi pada saat pernikahan adalah hutang atau pemberian yang tanpa menginginkan imbalan? Bagi beberapa orang memaknai bahwa hal tersebut adalah hutang dan sebagian beranggapan memberi itu sedekah dan tidak berharap imbal balik dari itu.

Bagi yang beranggapan memberi saat pernikahan adalah hutang biasanya suatu saat akan mengundang kembali orang yang diundang tersebut, berharap yang diundang tersebut akan menyumbang sama seperti yang diberikan olehnya. Hal ini dirasa sangat wajar karena pada dasarnya orang Indonesia bersifat gotong royong jadi satu sama lain akan saling membantu termasuk dalam hajat pernikahan.

Namun ada dalam batasnya, jikapun orang yang kita undang tidak balik hadir dipernikahan kita dan tidak memberi hadiah kita tidak perlu tersinggung karena itu, apa lagi  jika kita tersinggung karena masalah apa yang kita berikan dulu dan sebaiknya tetap menjaga hubungan baik dengan orang tersebut.

Nah ini yang terbaik, adalah menganggap memberi hadiah pada saat pernikahan adalah pemberian/sedekah kepada sang mempelai dan tidak mengharap dibalas balik karena sejatinya memberi hadiah baik itu materi maupun imateril adalah bentuk support kita terhadap mempelai agar sang mempelai senang dengan pemberian kita dihari bahagianya biasanya semakin dekat orang tersebut dengan kita makin berharga pula pemberian kita. Dengan niat demikian kita tentunya akan menghadiri pernikahan kolega kita dengan pikiran yang positif dan menikmati setiap acara pernikahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun