Mohon tunggu...
Nur Azimmi
Nur Azimmi Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMA Negeri 1 Bonjol Kab. Pasaman Sumatera Barat

Saya suka menulis dan bercerita. Mengikuti kegiatan lomba yang memberi semangat untuk berkarya lebih baik lagi. Selalu ada perjuangan untuk meraih sukses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aksi Nyata Pengalaman Terbaik menjadi CGP

29 Februari 2024   22:20 Diperbarui: 29 Februari 2024   22:24 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Dokumen Pribadi

Aksi Nyata Pengalaman Terbaik Menjadi CGP

"Dahsyatnya Program guru Penggerak"

Nur Azimmi, S.Pd, M.Si

Pengajar Praktik PGP Angkatan 5 Kabupaten Pasaman

SMA Negeri 1 Bonjol

Menjadi guru adalah impian saya dan cita-cita saya semenjak kecil. Hal ini muncul ketika saya masih duduk dibangku SMP. Saat itu saya memiliki guru favorit yang menyenangkan bagi saya melihat guru saya mengajar. Akhirnya saya bulatkan tekat untuk masuk kuliah pada fakultas keguruan. Saya sudah menjadi guru sejak tahun 2003 ketika itu lolos seleksi pada program Guru Bantu. Dua tahun lebih saya menjalani kontrak sebagi Guru Bantu akhirnya dipanggil untuk menyiapkan bahan menjadi CPNS. Hal yang sangat menggembirakan tentunya dan mengharukan bagi saya dan keluarga. Saya sudah mengajar didua sekolah sebelumnya saya mengajar di SMA Padang Gelugur sampai akhir masa CPNS. Dengan kembalinya saya ke kampung halaman SMA N 1 Bonjol membuat langkah saya untuk mengembangkan diri semakin lebar.

Mengikuti kegiatan Program Guru Penggerak suatu hal yang menantang buat saya. Karena dari awal kita sudah mengikuti proses seleksi yang ketat. Saya cukup banyak mencari informasi tentang program guru penggerak ini. Mulai  dengan bertanya kepada rekan sesama guru, membaca pada media internet. Akhirnya satu persatu seleksi yang dijalani mulai dari awal sampai akhir wawancara. Ada hal yang menarik ketika seleksi wawancara karena sangat menghayati dan dengan jujur saya sampaikan kekecewaan saya pada situasi saat ini terhadap dunia pendidikan, khususnya saya dengan siswa saya. Dengan adanya pendemi menyebabkan guru kewalahan dalam penanaman nilai karakter kepada siswa.guru mengajar secara daring yang tersampaikan hanya materi itupun tidak maksimal karena berbagai kendala. Sedangkan kita seorang pendidik yang punya tanggung jawab moril untuk mendidik siswa kita lebih baik kedepannya. Saya ketika itu sangat sedih karena tidak bisa dekat dengan siswa saya dan pengalaman sebelumnya saya sangat dekat dengan mereka.

Lolos seleksi untuk pengajar praktik kita lanjut dengan kegiatan diklat. Pembelakalan pengajar praktik bersama narasumber yang profesional dibidangnya. Pada saat belajar daring ini saya merasa banyak dosa. Karena yang dirubah dulu adalah pola pikir atau cara pandang kita menjadi seorang guru. Diklat yang berlangsung selama dua minggu sangat banyak memberi ilmu dan pengalaman. Yang paling berkesan ketika itu saat  asyik diklat musibah datang gempa melanda daerah kita Pasaman. Namun kegiatan tetap berlanjut walaupun sempat terhenti beberapa jam pada hari gempa tersebut. Kendala dan tantangan belajar daring membuat saya lebih kuat lagi untuk menjalankan kegiatan program guru penggerak ini. Dengan tertatih-tatih akhirnya kita lolos sebagai pengajar praktik yang dibuktikan dengan pemberian sertifikat 120 jam  oleh kementrian. Berikutnya kita pengajar praktik mendapat tugas untuk melakukan pendampingan terhadap calon guru penggerak angkatan 5 Kabupaten Pasaman. Dimulai dengan pembagian calon guru penggerak untuk pengajar praktik. Saat ini saya mendampingi lima orang cgp masing-masing mengajar pada SD 13 Malampah, SDN 14 Kampung Kajai, SMA Negeri Tigo Nagari, SMA Padang Gelugur serta pada SMA Negeri lubuk sikaping.

Saya termasuk selama ini guru yang dekat dengan siswa. Dengan mengikuti Program guru Penggerak ini saya lebih menyadari bahwa kita guru harus lebih meningkatkan pelayanan kita terhadap siswa. Jangan terlalu banyak menuntut kepada siswa, berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara kita guru bertugas untuk menuntun. Sebagai penuntun guru harus bisa memetakan kekuatan dirinya sendiri terlebih dahulu.Karena anak pada dasarnya memiliki kodrat masing-masing yang pada umumnya adalah bermain. Namun tentunya tidaklah sama bermain ditingkat SD, SMP ataupun SMS. Peran guru memilih mana permainan yang bisa diterapkan pada siswanya. Pemberian hukuman kepada siswa. Merdeka tidak telepas dari perintah akan tetapi juga bisa memerintah dirinya sendiri

Jadi saya berusaha menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Membuat siswa betah dan nyaman belajar didalam kelas. Seperti guru mengunakan Model pembelajaran kontekstual. Saya cobakan pada pembelajaran sehingga siswa lebih mudah paham dengan apa yang kita harapkan dari pembelajaran yang dilakukan. Selalu berpikir positif terhadap siswa kita. Dengan demikian proses belajar mengajar didalam kelas sangat berpihak kepada siswa. Salam guru penggerak.

Di  Pasaman ke Malampah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun