Mohon tunggu...
Nur Auliya Ramadhani
Nur Auliya Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi aktif program studi Manajemen Universitas Pembangunan Jaya angkatan 2023

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dibalik Selembar Kain Hijab

20 Desember 2023   16:18 Diperbarui: 20 Desember 2023   16:25 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ilustrasi perasaan sedih. Foto: Freepik.com

        Sahabat Muslimah, bagi kalian yang masih ragu untuk mengenakan hijab, karena akan membuat diri kalian tidak cantik, tidak menarik, stop! percaya deh itu adalah godaan dari syaiton. Syaiton senang ketika manusia tidak taat kepada perintah Allah SWT. Hentikan pikiran seperti itu. Mungkin sulit untuk memulai memakai hijab, tetapi kewajiban ya tetap kewajiban, suka nggak suka, mau nggak mau, segala perintah Allah ya harus kita patuhi. Apalagi perintah yang satu ini hukumnya WAJIB. Inilah saatnya untuk mengubah mindset berhijab nanti saja menjadi berhijab dari sekarang.

Pertama, awali dengan niat yang kuat untuk berhijab. Niat yang tulus dari hati karena Allah SWT. Insya Allah akan dipermudah jalannya. Kamu bisa mulai dari memilih model hijab yang sesuai dengan keinginan kamu. Dengan begitu, kamu akan merasa lebih percaya diri. Setelah itu, kamu perlu berlatih mengenakan hijab saat keluar rumah, walaupun hanya sekedar menyapu teras rumah. Kamu harus konsisten melakukannya, jangan malas, nanti akan terbiasa kok.

Agar bisa lebih mudah memantapkan niat kamu untuk berhijab, coba ingat kembali hukum berhijab bagi perempuan muslimah, atau dosa apa yang akan kita tanggung jika kita tidak menutup aurat. Dengan adanya niat, ketika rasanya sangat berat pasti kamu akan tetap melakukannnya.

Kedua, berkumpul dengan orang-orang shalihah karena seorang mukmin adalah cerminan dari saudaranya yang mukmin. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wassalam bersabda: "Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Jika kamu bergaul dengan orang yang tidak baik dan suka berbuat dosa, maka kamu pun dapat terseret pada perbuatan dosa tersebut. Akan tetapi, jika kamu berteman dengan para ahli agama, orang-orang yang shalihah dan taat kepada Allah, kamu akan berada di lingkaran yang tepat dan akan selalu terlindungi dari perbuatan dosa. Jadi, ketika kamu sudah memiliki teman yang baik dan dapat menemani kamu di jalan yang benar. Jagalah pertemanan tersebut hingga kamu tiada.

Ketiga, abaikan omongan negatif dari orang lain. Segala penilaian dari orang terdekat maupun orang tidak dikenal bukanlah hal yang tidak wajar. Namun kita tidak boleh terpacu pada omongan tersebut. Seperti yang diucapkan oleh Albert Einstein "Jangan terlalu ambil hati dengan ucapan seseorang, kadang manusia punya mulut tapi belum tentu punya otak." Omongan negatif ini menjadi tantangan yang biasa dialami oleh muslimah yang sedang berada ditahap belajar mengenakan hijab. Entah itu dicela karena masa lalu nya atau dikritik karena tidak sesuai dengan sifatnya.

Jika kamu mendengarkan omongan negatif tersebut, kamu akan menjadi down atau putus semangat. Jangan sampai karena itu, kamu jadi memutuskan niat baik kamu. Kamu harus bisa menerima segala omongan negatif dari orang lain. Ingat selalu tentang niat baik kamu dan mengapa kamu melakukannya. Teruslah istiqomah untuk menuju jalan yang benar.

        Perlu diingat bahwa setiap perubahan membutuhkan waktu dan penyesuaian. Memulai hal baru menjalani hari dengan mengenakan hijab memang bukanlah sesuatu yang mudah. Ditambah lagi adanya pengaruh dari lingkungan sekitar yang tidak mendukung tujuan kamu. Meskipun demikian, jadilah seperti berlian, berharga dan langka. Jangan sampai hari terakhirmu di muka bumi ini menjadi hari pertamamu mengenakan hijab. Jadi mulai sekarang mulailah dekatkan diri kepada Allah, jauhi larangan-Nya, patuhi perintah-Nya. Pakai hijab nya ya muslimah! Jika kamu masih saja menunda-nunda mengenakan hijab dan terus memamerkan auratmu itu, ya, sudah. Akan tetapi, apakah kamu tidak ingin masuk Surga Allah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun