Mohon tunggu...
Nur asma maharani putri
Nur asma maharani putri Mohon Tunggu... pelajar

putriii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelestarian Budaya Kesenian Tari Kecak sebagai Perkembangan IPTEK Tari Khas Bali

27 Februari 2024   10:40 Diperbarui: 27 Februari 2024   11:19 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

         

PELESTARIAN BUDAYA KESENIAN TARI KECAK SEBAGAI PERKEMBANGAN IPTEK TARI KHAS BALI

   Nur Asma Maharani Putri

12 Ips 1, Sman 3 Kabupaten Tangerang

          Mendengar nama atau istilah Kecak. Tarian tersebut berasal dari Pulau Bali. Pulau yang terkenal akan destinasi wisata yang cukup banyak, memiliki tarian yang unik bernama Kecak. "Cak, Cak, Cak" itulah suara khas ketika melihat pertunjukan Tari Kecak Bali. Tarian ini merupakan sebuah seni drama tari yang di perankan oleh 50 sampai 150 orang penari.

          Sesuai dengan nama tari ini, terdiri dari para penari yang sebagian besar laki-laki yang duduk bersila membentuk sebuah lingkaran. Tarian ini yang di pertunjukan ketika ada acara tamu, atau keagamaan. Tari ini disebut juga dengan nama Tari Api atau Tari Cak. Tar ini juga termasuk tarian pertunjukan hiburan massal.

          Tarian ini dimainkan tanpa menggunakan iringan iringan alat musik berupa gamelan. Tarian tersebut merupakan tarian sakral. Selain Tari Api atau Tari Cak, Tari Kecak juga dikenal dengan sebutan Tari Sanghyang yang ditampilkan ketika ada upacara, keagamaan.

 

Memegang Erat Filosofi

 

          Dalam hidup keseharian, Kecak menggenggam erat kepercayaan pada kekuatan Tuhan dan juga persatuan, dan semangat gotong-royong dalam menghadapi tantangan. Hal seperti itulah memberikan pelajaran bahwa tarian ini dipercayai sebagai ritual untuk mendatangkan dewi yang sanggup mengusir segala marabahaya, baik itu bencana maupun penyakit yang menimpa masyarakat. Dewi yang umumnya dipanggil dalam ritual ini yaitu Dewi Suprabha atau disebut juga Tilotama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun