Mohon tunggu...
Nur Asih Jayanti
Nur Asih Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Senang menulis tentang Pertanian, pangan, dan lifestyle. Enjoy the moment!

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Artikel Utama

Tingkatkan Ibadah Puasa dalam Tiga Fase Selama Bulan Ramadan

27 Maret 2023   22:05 Diperbarui: 30 Maret 2023   03:00 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ramadan. (sumber: pixabay.com/surgull01)

Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah yang memberikan kesempatan kepada umat Muslim untuk melakukan amalan kepada Allah SWT seperti ibadah puasa maupun kegiatan amalan baik lainnya. 

Ramadan sebagai bulan suci yang penuh ampunan dan rahmat dari Allah SWT menjadikan bulan suci ini sangatlah istimewa bagi seluruh umat Muslim di dunia. 

Bulan Ramadan melatih setiap manusia untuk menahan diri dari segala hawa nafsu baik itu menahan lapar dan haus, menahan emosi maupun perbuatan tidak baik yang dilarang untuk dilakukan. 

Puasa memberikan hikmah dan keutamaan selama satu bulan untuk selalu mengontrol diri dan menjauhkan diri dari larangan-Nya selama 30 hari puasa di bulan Ramadan. 

Selama menjalani ibadah puasa dalam 30 hari, terdapat tiga tahap yang dilalui dan terbagi dalam 10 hari pertama, 10 hari kedua, dan 10 hari ketiga dengan masing masing fase memiliki banyak keutamaan. 

Bisa diibaratkan seperti tahap naik sebuah gunung dimana titik awal penuh dengan perjuangan, lalu titik kedua semakin berat ujiannya dan titik terakhir ini kebanyakan orang menyerah namun disitulah puncak kebahagiaan. 

Berikut tiga fase selama bulan Ramadan yang harus dilalui untuk meningkatkan ibadah:

10 (sepuluh) hari pertama Ramadan adalah fase rahmat

Merupakan fase yang berat karena manusia harus menghadapi perubahan kebiasaan diri untuk mencapai suatu ketaqwaan dan merupakan fase yang paling banyak mendapat pahala. 

Tahap 10 hari pertama Ramadan ini pintu rahmat akan dibuka selebar lebarnya sehingga manusia bisa saling berlomba untuk berbuat dalam hal kebaikan. 

Keutamaan dari fase rahmat ini yaitu siapapun yang dapat melewati fase ini merupakan orang yang benar sabar dan niat beribadah sehingga bertambah tingkat ketaqwaan seseorang. Hal ni karena manusia harus mengalami adaptasi yang mana tidak hanya tubuh namun juga banyak hal yang harus disesuaikan. 

10 (sepuluh) hari kedua Ramadan adalah fase ampunan 

Tahap 10 hari kedua Ramadan sebaiknya kita mengejar ampunan dari Allah SWT atas segala dosa yang telah dilakukan. Ampunan ini khusus di waktu tersebut dan diberikan sebagai bentuk kasih sayang Allah SWT. 

Sehingga kita harus memiliki keinginan kuat untuk bisa bertahan dalam 10 hari kedua Ramadan dan jangan sampai kamu merugi. 

Hal ini juga dijelaskan dalam Surah Ali Imran : 133

Artinya : "dan bersegeralah kamu menuju ampunan (maghfiroh) Tuhanmu"

10 (sepuluh) hari ketiga Ramadan adalah fase pembebasan dari api neraka

Sepuluh terakhir ini adalah penutupan bulan Ramadan dan amal perbuatan tergantung pada penutupannya.

Sepuluh akhir merupakan penghujung bulan ini, maka diharapkan setiap manusia dapat mengakhiri Ramadan dengan kebaikan dalam meningkatkan amalan sepanjang ibadah di bulan suci ini. 

Selain itu, dalam sepuluh hari terakhir Ramadan adanya turun Lailatul Qadar secara keseluruhan sebagai petunjuk manusia dan pembeda antara yang hak dan batil. 

Kesimpulan yaitu bulan Ramadan penuh dengan berkah yang di setiap harinya manusia bisa menanam kebaikan dengan meningkatkan ketaqwaannya dalam menjalani ibadah puasa dengan fase rahmat, ampunan dan pembebasan dari api neraka.

Puasa tidak hanya mengajarkan manusia untuk menahan lapar dan haus namun juga menahan pikiran dan hati dari hal hal yang tidak baik dan bisa membatalkan puasa. 

Mudah mudahan di bulan Ramadan ini kita selalu dikuatkan untuk menjalankan ibadah dan mendapat ampunan dari Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun