Mohon tunggu...
Nur Asih Jayanti
Nur Asih Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Senang menulis tentang Pertanian, pangan, dan lifestyle. Enjoy the moment!

Selanjutnya

Tutup

Money

Ancaman Resesi Imbangi dengan Ketahanan Pangan Rumah Tangga

3 Februari 2023   12:37 Diperbarui: 3 Februari 2023   12:39 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: pixabay.com 

Pangan merupakan kebutuhan mendasar yang diperlukan untuk manusia bertahan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dalam kehidupan keluarga adalah pilar dalam mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas.

Sumber pangan tidak harus berasal dari tanaman yang dibudidayakan di sawah maupun ladang. Namun. kita juga bisa menyediakan sendiri di rumah. 

Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu pemanfaatan pekarangan. Pekarangan akan dikelola melalui pendekatan terpadu dengan berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan sehingga pemenuhan gizi akan kebutuhan pangan dapat terpenuhi. Untuk bisa memaksimalkan fungsi pekarangan maka diperlukan pengelolaan yang efektif dan efisien. 

Sistem pertanian terpadu di lahan pekarangan dapat menjadi pilihan dalam mengelola perkarangan rumah. Kita bisa menanam tanaman pertanian sendiri seperti tanaman kangkung, sawi, terong, cabai, tomat. Ditambah dengan ternak ayam maupun itik dan sebagian lagi bisa untuk kolam ikan seperti lele, nila. 

Dari tanaman pertanian kita bisa memanen sayuran yang segar dan tentu aman untuk dikonsumsi, telur ayam dan ikan yang siap dipanen. Dengan demikian, sistem pertanian terpadu bisa bermanfaat dalam memberikan tambahan kesejahteraan keluarga. 

Sekiranya apa yang bisa ditanam sendiri, sebaiknya kita bisa menanam sendiri. Selain lebih hemat dalam pengeluaran juga lebih aman serta tidak takut jika harga pangan mengalami kenaikan. 

Salam semangat

Semoga resesi tidak benar benar terjadi-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun