Mohon tunggu...
Nur Arwan
Nur Arwan Mohon Tunggu... -

Staf Puskesmas Bontobangun bulukumba, sulsel

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Bulukumba Butuh Konselor Laktasi

30 Juni 2014   17:24 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:09 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

BULUKUMBA—Dalam rangka mengoptimalkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Bulukumba, khususnya dalam hal Inisiasi Menyusui Dini (IMD), saat ini sangat dibutuhkan konselor dalam hal penggunaan ruang laktasi di puskesmas-puskesmas. Hal ini disebabkan, ruang laktasi yang telah disediakan di beberapa puskesmas, di antaranya Puskesmas Bontobangung dan Puskesmas Ujung Loe belum bisa difungsikan.

Kepala Bagian Tata Usaha Puskesmas Ujung Loe, Andi Parawansyah mengatakan, ruang laktasi sudah siap tapi belum bisa digunakan karena tidak ada konselor. “Padahal harga pengadaan ruang laktasi tersebut lumayan mahal. Untuk kulkas penayimpanan ASI saja mencapaai kurang lebih Rp 180 juta,” jelasnya, Senin (30/06).

Menurut Andi Parawansyah, kulkas tersebut semestinya bisa difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan ASI. “Misalnya ada ibu menyusui yang sibuk sehingga tidak bisa memberi ASI kepada bayinya, ASI bisa diperas dan disimpan di dalam kulkas tersebut sebagai persediaan,” jelasnya.

Hal sama juga terajadi di Puskesmas Bontobangung. Tidak adanya konselor berpengalaman menyebabkan ruang laktasi belum bisa digunakan sama sekali meskipun perlengkapan sudah tersedia, seperti kulkas untuk menyimpan ASI dan sofa untuk ibu menyusui. Di satu sisi, ruang laktasi tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka mendukung program IMD di Bulukumba, dan menghindari agar para ibu menyusui bergantung pada susu formula.

Sementara staf Bidang Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba, Jinda Sari mengungkapkan, mencarai konselor untuk IMD memang tidak mudah. “Seorang konselsor harus yang terlatih, sementara di Bulukumba belum ada tempat pelatihan khusus,” katanya dalam acara diskusi tentang IMD bersama Jurnal Celebes di Warkop Sanrego Bulukumba.

Jinda mengungkapkan, hingga saat ini hanya ada 1 orang staf di Dinas Kesehatan yang telah mengikuti pelatihan konselor, namun belum diberi SK. Sementara untuk melakukan pelatihan tersendiri dia Bulukumba, ada target yang harus dicapai terlebih dahulu sebagai persyaratan. (NUR ARWAN)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun