Mohon tunggu...
Nur Arwan
Nur Arwan Mohon Tunggu... -

Staf Puskesmas Bontobangun bulukumba, sulsel

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Kondisi Ruang Bersalin Puskesmas Sangat Memprihatinkan

25 Oktober 2014   20:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:46 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14142173811458293657

BULUKUMBA—Kondisi ruang bersalin di Puskesmas Bontobangung menjadi sorotan masyarakat. Ruangan yang tersedia dinilai tidak layak untuk persalinan. Ruangan tersebut hanya berupa lorong sempit dengana daya tampung terbatas.

Penanggungjawab ruang bersalin, Bidan Rahmawati S.St mengatakan, ruangan untuk rawat inap umum masih menyatu dengan ruangan bersalin. “Hal ini rentan menularkan penyakit pasien rawat inap umum kepada pasien bayi atau ibunya,” jelas Bidan Rahmawati, Kamis (02/10).

Di samping itu, angka kelahiran di Desa Bontobangung termasuk tinggi. Setiap bulan, rata-rata ibu yang melahirkan sebanyak 40 orang. Sebagai dampaknya, apabila dalam sehari ada 3-4 pasien yang akan melahirkan di puskesmas, mereka terpaksa dititip di ruang rawat inap umum karena tidak adanya ruangan yang memadai untuk menampung.

Pihak puskesmas sendiri berharap bangunan puskesmas di Bontobangung segera direnovasi. Namun untuk memindahkan ruang bersalin sudah tidak memungkinkan. Bidan Koordinator Puskesmas Bontobangung dan penanggungjawab kesehatan ibu dan anak, HJ Yuliana mengungkapkan, seharusnya bangunan puskesmas dibuat baru. “Pernah ada wacana memindahkan bangunan puskesmas ke lokasi yang lebih luas namun hal tersebut belum terealisasi,” ungkap Hj Yuliana.

Ia menambahkan, sebenarnya pada tahun 2010 lalu puskesmas telah direnovasi. Karena itu, jika tampak dari depan, bangunan puskesmas tampak megah. Namun jika masuk ke dalam, akan sangat miris menyaksikan ruang bersalin. Ruang tersebut hanya berupa ruangan dengan panjang 2 meter dan lebar 1 meter.

Di sisi lain, salah satu program Puskesmas Bontobangung saat ini adalah menurunkan angka kematian ibu dan anak. Tahun ini, angka kematian ibu melahirkan di Bulukumba sudah mencapai 10 orang, yang menjadikan Bulukumba sebagai salah satu kabupaten penyumbang angka kematian ibu terbesar di Sulawesi Selatan. Puskesmas Bontobangung sendiri, merupakan salah satu puskesmas percontohan yang dipilih Kinerja-USAID dalam menjalankan program pendampingan kesehatan di Bulukumba. (NUR ARWAN)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun