Mohon tunggu...
Nur Anisa
Nur Anisa Mohon Tunggu... Mahasiswa

ISFP

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Cacat Logika Dalam Takhayul Jangan Menyapu dan Jangan Memotong Kuku di Malam Hari Menggunakan Pemahaman Logika, Retorika dan Pathos

14 Mei 2025   08:40 Diperbarui: 14 Mei 2025   07:43 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

CACAT LOGIKA DALAM TAKHAYUL "JANGAN MENYAPU DAN JANGAN MEMOTONG KUKU DI MALAM HARI" MENGGUNAKAN PEMAHAMAN LOGIKA, RETORIKA DAN PATHOS

Nur Anisa_240511501006

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan.

Seperti yang diketahui bahwa takhayul merupakan hal yang sangat berperan penting dalam kehidupan manusia, kenapa saya mengatakan hal tersebut karena sedari kita kecil hingga sekarang tidak sedikit kegiatan yang kita tidak lakukan secara bebas karena adanya pantangan-pantangan dari segi yang di anggap mistis dan merugikan masyarakat. Mengenai pantangan menyapu sekaligus memotong kuku di malam hari ini tidak sedikit kita jumpai, saat itu respon dari orang terdekat kita akan otomatis mengatakan "Jangan potong kukumu di malam hari" atau "kalau menyapu jangan malam hari, lebih baik saat pagi/siang hari saja, itu tidak baik di lakukan." Tidak salah kenapa banyak masyarakat tumbuh dengan pemikiran bahwa hal itu memang benar-benar memiliki efek yang berbau mistis ataupun tentang hal itu akan mengurangi rezeki kita jika di lakukan saat malam hari, maka tidak sedikit masyarakat akan takut untuk melakukan hal itu karena memang sejak kecil kita sudah di didik dengan seperti itu, mempercayai mitos-mitos dan takhayul yang di sampaikan para orang terdahulu. Dalam logika, pantangan-pantangan tentang memotong kuku dan menyapu pada malam hari merupakan salah satu hal yang memperlihatkan kekeliruan terhadap suatu keadaan sebab akibat, karena bagaimana bisa memotong kuku bisa menyebabkan adanya pengalaman mistis yang akan di hadapi dan jika menyapu di anggap menghilangkan rezeki yang datang pada malam hari dan di anggap juga akan mendapatkan kesialan, tapi jika di pikirkan lebih dalam jika membahas tentang "Aktivitas menyapu saat malam hari lebih masuk akal jika di sampaikan dengan kalimat ini sudah malam, waktunya istirahat jika ingin melakukan pekerjaan berat lebih baik lakukan saat tubuhmu memiliki banyak energi" karena sesungguhnya malam hari adalah waktu untuk tubuh manusia beristirahat, dan untuk larangan memotong kuku pada malam hari lebih masuk akal jika di katakan "Potong kuku lah saat siang hari jangan dalam kondisi sudah malam dan gelap takutnya itu akan melukai kakimu jika kau tidak bisa fokus." Adapula dalam segi Retorika, larangan memotong kuku dan menyapu saat malam hari ini sangat mempengaruhi cara masyarakat bertindak karena sudah terbiasa di terapkan saat sejak kecil hingga dia tumbuh dewasa dan menormalisasikan hal itu sebagai sesuai yang benar-benar memiliki efek yang buruk jika di lakukan, inilah yang membuat banyak masyarakat tidak bisa mempertanyakan hal ini karena bagi nya itu hal yang lumrah dan tidak perlu membuktikan hal tersebut, di banding berfokus pada bagaimana masyarakat di didik untuk berpikiran kritik tapi apakah kita sadar bahwa diri kita ini sedari kecil di didik untuk menerima apa yang di katakan orang lain tanpa membuktikan bahwa hal tersebut tidaklah memiliki pengaruh yang berlebihan seperti yang sering di katakan oleh orang terdekat kita. 

Dan dalam segi Pathos ini juga berfokus pada bagaimana sih takhayul ataupun mitos-mitos ini membatasi aktivitas-aktivitas masyarakat yang takut karena hal itu akan memberikan dampak negatif dan merasa takut di ganggu oleh hal-hal gaib, sebenarnya jika membahas hal gaib ini bukanlah cerita yang bisa di anggap enteng tapi tidak boleh juga di pikirkan berlebihan, kamu tidak bisa melihat makhluk itu kecuali jika kamu memiliki kemampuan yang di miliki para indigo, sebenarnya hidup itu simpel tidak perlu memikirkan sesuatu yang sifatnya mitos ataupun takhayul-takhayul lainnya yang memang jika jawabannya diluar penalaran, lagipula sejak kapan menyapu saat malam hari bisa menghilangkan rezeki seseorang ataupun membawa kesialan, jika ada kesialan terjadi setelah kau melakukannya jangan langsung menganggap bahwa hal itu di sebabkan karena kau menyapu, tentu saja tidak. Dan dalam pathos ini juga terdapat pathos yang berfokus menggerakkan seperti yang di ketahui bahwa pathos memiliki artian penderitaan yang di ambil berdasarkan bahasa Yunani, pathos ini berfokus poda bagaimana emosi ataupun perasaan ini mempengaruhi tindakan misalnya rasa ketakutan pada hal gaib, kemarahan ataupun emosi-emosi lainnya, alangkah bagus jika emosi itu bisa kamu kendalikan ke arah yang masuk akal dan positif bukan malah emosi yang mengarahkanmu pada hal yang membuatmu tidak bisa berpikir logis, memang dalam hal ini emosi berperan penting dan tidak semua manusia bisa mengendalikan emosinya yang ada kebanyakan di kendalikan oleh emosi, simpel tapi itu adalah hal yang nyata. Hidup di lingkungan yang sangat mempercayai hal seperti takhayul dan hal-hal yang bersifat mitos bisa saja membuat kita jadi sulit berpikir secara rasional dan menganggap bahwa hal ini memuat hal yang menyesatkan dan merugikan diri sendiri jika di lakukan, makanya jangan heran kita jadi sulit menerima fakta jika seseorang berargumen tentang sebuah fakta yang berbanding terbalik dengan hal yang kita ketahui selama ini, karena sedari awal cara berpikir kita dididik dengan cara yang salah, hidup itu bukan pilihan tetapi hidup itu tentang bagaimana kau bisa memilih yang terbaik dari yang terbaik untuk hidupmu, pikiranmu, dan untuk dirimu sendiri.

Referensi : 

Marching, S.T. (2021). Logika: Bukan Hanya untuk Orang Pintar. Globalindo Kreatif

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun