Mohon tunggu...
Nurainun Setyaningsih
Nurainun Setyaningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Administrasi Pendidikan-UPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampus Mengajar Angkatan 1 SDS Pasirgede: Literasi Senja

25 September 2021   21:11 Diperbarui: 25 September 2021   21:17 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Munculnya wabah Covid-19 ini hingga akhirnya menjadi pandemi atau penyebaran wabah penyakit yang terjadi serentak dimana-mana. Tak terkecuali berbagai wilayah di Indonesia pun ikut terkena pandemi Covid-19 ini juga berpengaruh terhadap semua sektor yang ada di masyarakat, termasuk dalam sektor pendidikan. 

Sektor pendidikan harus mampu menghadapi pandemi ini agar kegiatan pembelajaran dapat tetap berjalan. Untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 ini. Maka kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan secara normal di sekolah kini sistem pembelajaran diubah dengan pembelajaran daring (dalam jaringan) yang dilakukan dirumah.

Kampus Mengajar adalah kegiatan mengajar di sekolah yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menjelaskan tujuan diadakannya Kampus Mengajar adalah pertama, untuk menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi. Kedua, membantu pembelajaran di masa pandemi, terutama untuk SD di daerah 3T. Penyelenggaraan program ini sendiri adalah atas dukungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Mendikbud juga mengajak teman-teman mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk beraksi, berkolaborasi, dan berkreasi selama dua belas minggu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar, terutama yang berada di daerah 3T, sekaligus mengasah kepemimpinan, kematangan emosional, dan kepekaan sosial. Kegiatan kampus megajar angkatan 1 ini diikuti kurang lebih oleh 15.000 mahasiswa dari berbagai macam program studi. 

Saya ditempatkan si SDS Pasirgede bersama ketujuh rekan lainnya yaitu Annida Fitri Ananda, Dita Puspita, Redhiana Langen Tresna, Hari Hermawan, Nenden Kintani dan Indra Wildani. Fokus utama dari kegiatan ini adalah menggencarkan kegiatan literasi dan numerasi. Untuk menyesuaikan kegiatan serta program yang akan dijalankan, maka perlu diadakannya observasi awal untuk mengetahui kebutuhan sekolah dan peserta didik di sekolah dasar tersebut dan akan disesuaikan dengan potensi diri kelompok.

Bedasarkan hasil dari observasi awal, ada beberapa informasi yang berhasil didapatkan yaitu pembelajaran dilakukan dengan metode blended learning yang dilakukan secara daring dan luring. Pembelajaran luring disekolah dilakukan secara bergilir setiap harinya, masih kurangnya kepemilikan gawai di daerah tersebut serta jaringan yang ada cukup lemah mengakibatkan pembelajaran luring masih hanya menggunakan whatsapp group, cukup banyak peserta didik yang masih kurang dalam literasi dan numerasi.

Kami membuat 4 program kegiatan untuk di SDS Pasirgede, salah satunya yaitu program kegiatan Literasi Senja, Kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan motivasi peserta didik dalam belajar di bidang literasi dan numerasi.. Program ini berlangsung pada sore hari setiap hari Senin s.d Kamis pukul 15.30 s.d Selesai. 

Kegiatan yang dilaksanakan pada program ini adalah kegiatan membaca, menulis, menyimak, berhitung, bercerita, bermain sambil belajar, pengenalan adaptasi teknologi dalam pembelajaran, dan pengenalan lingkungan. Program ini terlaksana dengan baik, dan tidak memiliki hambatan apapun. Melalui program Literasi Senja ini kami semakin dekat dengan para siswa dan mengetahui keterbatasan belajar mereka seperti apa dan kami dapat membantunya di luar kegiatan sekolah.

Dalam program ini kami memiliki target kepada anak kelas 5 yang belum lancar dalam membaca dan setelah melatih anak tersebut membaca ternyata anak tersebut masih terkadang salah mengingat huruf abjad. Kegiatan ini terus berlangsung selama kami mengontrak, karena antusias dari anak-anak pun cukup tinggi, mereka selalu datang ke kontrakan setiap sore hari serta anak kelas 5 tersebut sekarang sudah dapat mengingat huruf abjad dengan baik serta sudah dapat membaca walau masih harus dieja. Jadi, dapat dikatakan program ini telah berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun