Apa yang bisa dilakukan?
Pemerintah dan daerah harus terus mendukung acara Pacu Jalur dari pembinaan atlet, penyediaan fasilitas, sampai promosi wisata budaya.
Nilai-nilai asli dalam tradisi ini harus tetap dijaga. Jangan sampai demi konten, makna budayanya hilang.
Anak muda juga harus ikut terlibat, bukan cuma sebagai penonton, tapi juga pembawa cerita melalui video, tulisan, atau sekadar mengenalkan ke teman dari luar daerah.
Pacu Jalur bukan cuma balapan. Ini simbol kekuatan rakyat, tradisi yang hidup, dan bukti bahwa budaya daerah bisa punya tempat di mata dunia. Dari sungai kecil di Riau, sekarang ceritanya mengalir sampai ke berbagai penjuru dunia.
Dan siapa sangka, seorang anak muda berbaju hitam yang mungkin dulu cuma dikenal di kampungnya sekarang jadi ikon budaya yang bikin jutaan orang penasaran.
Tradisi ini bukan sekadar milik Kuansing lagi. Ini udah jadi kebanggaan kita semua!!
Oleh:[Nur Ailin D.M Lamanepa]Â
[Dr. Syukur Muhaymin Adang Djaha, S.Sos., M.A.P]Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI