Mohon tunggu...
Nurafni
Nurafni Mohon Tunggu... Guru - Bekerja sebagai Assisten Guru dan Mahasiswa Aktif UNPAM

saya hobinya menonton film dan drama. mempunyai impian menjadi penulis drama dan film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fonologi Bahasa Indonesia

3 Oktober 2023   22:28 Diperbarui: 3 Oktober 2023   22:30 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara etimologi kata fonologi berasal dari gabungan kata fon yang berarti "bunyi" dan logi yang berarti "ilmu". Sebagai sebuah ilmu, fonologi lazim diartikan sebagai bagian dari kajian lingustik yang mempelajari, membahas, membicarakan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.

Bila kita mendengarkan suara orang berbicara entah pidato atau bercakap-cakap, amak akan kita dengar runtuhan bunyi-bunyi bahasa yang terus-menerus, kadang-kadang terdengar suara menarik dan menurun, kadang-kadang terdengar hentian sejenak dan hentian agak lama, kadang-kadang terdengar pula suara Panjang dan suara biasa dan sebagainya. Runtuhan bunyi bahasa ini dapat dianalisis atau disegmentasikan berdasarkan tingkat bunyi.

Bunyi segmental adalah bunyi yang tampak atau terlihat sehingga bunyi tersebut dapat di bagi. Sedangkan bunyi suprasegmental adalah bunyi yang tidak terlihat atau tidak tampak dan tidak bisa di segmenkan, kehadiran suprasegmental harus dibarengi dengan kehadiran bunyi segmental.

Bunyi suprasegmental ini dikelompokan menjadi empat jenis :

  • Tinggi rendahnya bunyi (nada)
  • Keras lemah bunyi (tekanan)
  • Panjang pendek bunyi (tempo)
  • Kesenyapan (jeda)

Unsur suprasegmental  yang disebut ciri-ciri prosodi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  • Tekanan
  • Nada
  • Jeda atau persendian
  • durasi
  • Fonetik adalah proses terdiri dari 3 bagian penting :

    • Fonetik fisiologis (mengerakan) adalah kajian fonetik yang membahsa bagimana seseorang bisa menghasilkan bunyi bahasa. Dimulai dari otak dilanjutkan ke saraf motorik lalu disampaikan ke arah puncak.
    • Fonetik akustik (bunyi) adalah yang mempelajari tentang bunyi bernada di gelombang udara
    • Fonetik audiotoris (sensor) adalah fonetik yang mengkaji bagaimana alat pendengaran merespon bunyi melalui penyaringan yang dilakukan oleh saraf sensorik dan disampaikan ke otak.
  • Komponen pembentukan bunyi bahasa :

    • Arus udara fungsinya udara mengetarkan pita suara
    • Arus suara fungsinya pita suara menghasilkan bunyi
    • Arus ucap fungsinya bunyi menjadi bunyi bahasa
  • Diftong adalah vocal rangkap, satu hembusan nafas berubah bunyi sedangkan kluster adalah konsonan rangkap, satu hembusan nafas bertambah bunyi. Konsep diftong berkaitan dengan dua buah vocal dan yang merupakan satu bunyi dalam satu silabel. Namun, posisi lidah Ketika mengucapkan bergeser ke atas atau ke bawah. Karena itu dikenal ada tiga macam diftong, yaitu diftong naik, diftong turun, diftong memusat.

    • Diftong naik terjadi jika vocal yang kedua diucapkan dengan posisi lidah menjadi lebih tinggi dari pada yang pertama.
    • Contoh :
    • (ai)  --  (gulai)
    • (au) --  (pulau)
    • (oi)  --  (sekoi)    
    • Diftong turun, yakni yang terjadi bila vocal kedua diucapkan dengan posisi lidah lebih rendah daripada yang pertama. Dalam bahasa jawa ada diftong turun,
  • contoh :

    (ua) pada kata (muarem) "sangat puas"

    (uo) pada kata (iuoro) "sangat sakit"

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun