Mohon tunggu...
Nur Afifah Khairunnisa
Nur Afifah Khairunnisa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Akademi Siswa Bangsa Internasional

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Keringat yang Terbayar

25 November 2014   17:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:54 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai semuanya. Perkenalkan namaku Nur Afifah Khairunnisa. Aku adalah anak perempuan yang berumur 15 tahun. Aku berasal dari Kota Pempek, Palembang, Sumatera Selatan. Tetapi, tak satupun keluargaku yang memiliki darah Palembang. Kedua orang tuaku berdarah sunda. Maka dari itu, semua orang heran disaat mereka melihatku paham dan bisa berbicara Bahasa Sunda. Aku masih duduk di bangku SMA kelas 2 dan aku menimba ilmu di SMA Sampoerna Academy (ASBI) yang letaknya di Bogor. Jarak Bogor dan Palembang sangatlah jauh, tapi itu semua tidak menghalangiku untuk menambah ilmu pengetahuanku untuk mencapai cita-citaku. Orang tuaku memberanikan diri untuk melepasku jauh di kota orang, karena mereka sudah mempercayai diriku adalah gadis yang telah tumbuh dewasa yang akan hidup mandiri kelak nanti.

Di sekolahku ini terdapat banyak ekstrakulikuler, ekstrakulikuler olahraga, ekstrakulikuler seni, maupun ekstrakulikuler akademik. Salah satunya ialah choir atau yang biasa orang menyebutnya paduan suara, aku mengikuti ekstrakulikuler ini karena aku sangat suka menyanyi. Terkadang menyanyi membuatku seperti bebas dari permasalahanku yang ada, aku merasa tak terbebani oleh apapun disaat aku bernyanyi. Sudah hampir 18 purnama aku mengikuti kegiatan ini hingga kini aku telah menjabat sebagai ketua paduan suara ini. Voix de La Nation yang berarti suara bangsa ialah nama tim paduan suaraku yang kami ambil dari Bahasa Perancis yang dikenal sebagai Country of style. Tim paduan suaraku juga memiliki motto yaitu veni, vidi, vici yang berarti “saya datang, saya melihat, saya menang” itulah kata-kata yang diberi oleh pelatih kami yang bernama Septo Adi Kristanto.

Tim paduan suaraku sudah sering tampil di berbagai acara dari mulai upacara, tampil di acara Inauguration maupun Graduation sekolahku, Akademi Siswa Bangsa Internasional, tampil di acara Entrepreneurship Workshop di Kuningan City hingga acara ulang tahunnya suatu lembaga yang menaungi keuangan sekolahku yaitu Putera Sampoerna Foundation. Tak hanya tampil di berbagai acara, tim paduan suaraku juga sudah tiga kali mengikuti lomba paduan suara nasional dan dalam ketiga lomba tersebut, kami masuk 3 besar, yang lain dari juara 1 dua kali dan juara 3 di lomba terakhir.

Lomba terakhir yang kami ikuti ialah lomba nasional yang diadakan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dalam acara The 4th Bogor Art Festival. Dengan mengikuti lomba ini, tak lain banyak usaha yang aku lakui dengan teman-temanku. Mulai dari mencari kostum yang dibutuhkan, alat-alat kosmetik, dan masih banyak yang lain. Seminggu sebelum lomba, tim paduan suaraku belum lancar akan koreografi yang telah kami buat. Tetapi, kami tidak patah semangat untuk tetap berjuang untuk mengikuti lomba tersebut.

Panitia lomba juga membuat technical meeting H-1 sebelum lomba. Hal-hal yang tidak diinginkan mulai menakutkanku. Jelas, karena akupun belum melihat sebesar apa panggung untuk tim paduan suaraku bernyanyi. Belum lagi apabila terjadi perubahan dalam peraturan-peraturan lomba.

Sebelum aku dan beberapa temanku pergi ke Institut Pertanian Bogor untuk mengikuti technical meeting. Aku dan beberapa temanku pergi ke sebuah tempat jual-beli yang letaknya di Bogor, yaitu Pasar Anyar. Matahari serasa berada diatas kepala dengan panas teriknya yang menyengat kepala, tapi itu semua tak menghalangiku dan teman-temanku untuk tetap berjalan di keramaian orang-orang yang sedang melakukan kegiatan jual-beli di pasar tersebut. Mungkin temanku yang lain yang tidak ikut denganku bingung mengapa harus aku ke pasar, karena aku ingin mendapat barang-barang yang dibutuhkan dengan harga yang murah dan bisa menghemat uang pengeluaran.

Aku dan tiga temanku yang ikut menemaniku mencari barang-barang yang dibutuhkan sudah cukup lelah. Pada akhirnya, kami mmendapatkan semua barang-barang yang dibutuhkan dan langsung mencari tempat yang terdapat plang rumah makan. Karena, kami sudah merasa perut kami sudah berbunyi dan berteriak minta diisi. Sekitar jam 1 barulah aku dan temanku melanjutkan perjalanan menuju ke Institut Pertanian Bogor. Sesampainya, kami langsung bersalam tangan dengan perempuan yang sebaya hanya sedikit lebih tua diatasku dan teman-temanku, sangatlah jelas, karena ia adalah seorang mahasiswi. Setelah itu, aku dan ketiga temanku menuju ke suatu ruangan yang biasa mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Pertanian menimba ilmu. 2 jam berlalu technical meeting pun usai. Setelah itu, kamipun langsung menuju mobil dan mengajak Pak Aep pulang. Dalam perjalanan, kamipun bercerita betapa letihnya kami seharian full berkeliling hanya untuk menyiapkan untuk lomba besok.

Esok harinya, disaat semua orang masih tertidur ataupun baru selesai melaksanakan kewajibannya bagi umat muslim yaitu sholat subuh, tim paduan suaraku sudah siap untuk memasuki bis yang cukup besar untuk menampung sekitar 32 orang. Pada akhirnya, keringat yang telah terkucurkan olehku dan ketiga temanku kemarin terbayar lunas dengan kami membawa sebuah piala besar yang bertuliskan “juara 3”. Mungkin hanya itu yang bisa aku ceritakan  saat ini. Dan kutipan yang bisa kudapatkan ialah berjuanglah semaksimal mungkin untuk mendapatkan yang terbaik. Semua usaha akan terjawab dengan hasil yang diinginkan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun