Mohon tunggu...
Nuraeni IndahRachmadhani
Nuraeni IndahRachmadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya suka menulis lebih ke tulisan cerita-cerita novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengusut Sejarah Baru E-Sport dalam Pekan Olahraga

26 Desember 2023   10:40 Diperbarui: 26 Desember 2023   10:41 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketua  Harian  Pengurus  Besar  Esports  Indonesia  (PB ESI)  Bambang Sunarwibowo,  membeberkan  sejumlah  alasan  bermain  game  di  depan  komputer,  atau  menggunakan  game  console,  layak  disejajarkan  dengan  cabang-cabang  lainnya. "Esports  layak  menjadi  sebuah  cabang  olahraga  karena  menggunakan  tenaga  manusia  berupa  kecepatan,  ketangkasan,  dan  strategi  seperti  olahraga  pada  umumnya,"  kata  Bambang  Sunarwibowo.  "Alasan  lainnya  adalah  karena  Esports  sudah  banyak  dipertandingkan  baik  dalam  event  nasional  atau  pun  internasional,  termasuk  di  Asian  Games  2018  dan  SEA  Games  2019,"  kata  Bambang  menambahkan.

            Kementerian  Komunikasi  dan  Informatika  (Kemenkominfo)  juga  sempat  mengunggah  infografis  di  akun  Instagramnya  mengenai  alasan  Esports  termasuk  cabang  olahraga.   Dalam  unggahan  itu,  Esports  dijabarkan  memiliki  tiga  dasar olahraga  yaitu  unsur  kompetitif,  unsur  sportivitas,  dan  unsur  prestasi.  Sementara,  Dewan  Kehormatan  Asosiasi  Esports  Indonesia  (IESPA),  Eddy  Lim,  menambahkan  jika  Esports  b ukan  bagian  olahraga  maka  tidak  akan  masuk  menjadi  cabor  Asian  Games  dan  SEA  Games.  "Esports, kalau bukan olahraga tidak mungkin bisa masuk Asian Games. Nah jadi itu tonggak penting banget bahwa Esports itu olahraga. Nah terus 2019 kan SEA Games. SEA Games bukan ekshibisi lagi, sudah perebutan medali. Nah nanti Asian Games 2022 itu sudah perebutan medali," ucap Eddy Lim yang merupakan  mantan Ketua  Umum  IESPA. 

Eddy menjelaskan Esports sebenarnya sudah diakui sebagai olahraga di Indonesia sejak 2014. Tepatnya, saat IESPA berhimpun kepada Federasi Olahraga Rekreasi  Masyarakat  Indonesia  (FORMI).  "Esports di Indonesia sudah diakui sebagai olahraga pada 2014 karena kita diterima oleh FORMI. Jadi FORMI sudah mengakui Esports itu adalah olahraga. Sekarang, satu dunia sepakat bahwa Esports itu  olahraga,"  kata  Eddy  Lim.  "Memang awalnya waktu orang bilang olahraga dalam bayangan mereka tuh menggunakan otot-otot besar. Padahal olahraga yang menggunakan otot-otot kecil itu banyak sekali, misal menembak. Bahkan, gerakan di Esports itu lebih banyak dibanding menembak. Konsentrasi, sama-sama konsentrasi. Tapi kalau konsentrasinya si penembak hanya satu titik atau gerakannya hanya beberapa. Terus memanah, memanah juga tidak banyak gerak," ucap Eddy Lim menambahkan.
            Banda  Aceh,  InfoPublik  Pengurus  E-sport  Indonesia  Provinsi  Aceh  (ESI  Aceh)  mengadakan  kegiatan  Seleksi  Daerah  (Selekda)  untuk  menjaring  para  Atlet  E-sport  di  Aceh  dalam  rangka  persiapan  Pekan  Olahraga  Nasional  (PON) tahun  2024.   Penjaringan  dilaksanakan  selama  10  hari  yang  berlangsung  secara  online  dan  pada  final  diselenggarakan  di  Anjong Mon Mata,  Banda Aceh.  Ketua Umum ESI Aceh, Brigjen TNI R. Andi Roediprijatna W menerangkan kegiatan dilakukan bertujuan untuk menjaring atlet yang akan mengikuti PON 2024.

"ESI Aceh melaksanakan Selekda, upaya menjaring atlet untuk mengikuti PON 2024, kegiatan berlangsung 10 hari secara online diikuti oleh gamer/ regu di seluruh Aceh yakni dari 23 Kabupaten/Kota," ucapnya, Minggu (6/11/2022).  Pada kesempatan ini, pihaknya melakukan final di Anjong Mon Mata untuk regu dalam tim PUBG, Free Fire, Mobile Legend dan e-Football," tambah Ketua Umum ESI.  Jumlah regu yang mengikuti final yaitu 16 tim untuk PUBG 12 tim Free Fire, 4 tim untuk Mobile Legend dan 4 peserta untuk e-Football.  "Dengan dilaksanakan final ini, diharapkan muncul juara yang akan dilatih untuk masuk ke Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda)," jelasnya. E-sport Indonesia Provinsi Aceh (ESI Aceh) resmi hadir di Aceh pada bulan Maret 2020 lalu.

Sementara, Ketua Harian ESI Aceh Rinza Sandy didampingi Sekretaris ESI Aceh Cut Ema Aklima mengatakan, saat ini sudah ada 23 pengurus ESI Kab/Kota di seluruh Aceh.

"Organisasi e-Sport Indonesia berdiri pada tahun 2020 lalu dan di Aceh pada Maret 2020 ketika pandemi. Karena pandemi, kegiatan ESI mengalami keterbatasan namun tetap dilakukan sosialisasi serta pembentukan pengurus di Kabupaten/Kota di Aceh," ujar Ema.  Selain melakukan sosialisasi, ESI Aceh terus melaksanakan kegiatan berupa turnamen di tingkat daerah dan turnamen paling besar dilakukan pada hari Sabtu (5/11/2022) sekaligus menjaring atlet binaan ESI Aceh.  Ema juga memaparkan, e-Sport di Aceh merupakan olahraga baru, sehingga butuh sosialisasi apalagi dengan adanya stigma di masyarakat, bahwa e-sport hanya sekedar permainan tanpa adanya prospek berkelanjutan.  Hampir tiap sudut kita melihat warung kopi dipenuhi dengan keberadaan anak-anak yang bermain game, tidak ada aturan dan bahkan lupa waktu.

"Oleh karena itu ESI Aceh hadir untuk membina anak-anak tersebut, bukan hanya sekedar bermain game di warung kopi, namun bisa mendapatkan trofi di podium secara terhormat," katanya.  Ketua Harian ESI Aceh Rinza Sandy juga berharap dengan keberadaan ESI Aceh, bisa memberi pembinaan pada atlet/ pemain, sehingga awalnya yang amatiran, bisa menjadi profesional.  Dia juga mengakui stigma terhadap e-Sport masih melekat pada sebagian masyarakat, ada pendapat bahwa bermain game membuang waktu, judi dan sebagainya.  Stigma demikian berusaha dihilangkan oleh ESI Aceh, dengan cara meraih prestasi dan gamer profesional saat ini ternyata telah mendapatkan penghasilan.

"Keberadaan ESI Aceh berupaya untuk membina atlet yang awalnya amatiran bisa menjadi profesional, ESI Aceh juga berupaya menghilangkan stigma masyarakat terhadap e-sport, karena profesi gamer saat ini merupakan ladang baru yang mendatangkan penghasilan," tambahnya.  Ketua Harian ESI berharap kepada pemerintah agar kegiatan tersebut didukung, agar pemain amatir di warung kopi bisa menjadi pemain profesional dan bisa berpartisipasi pada PON 2024 sampai mendapatkan medali.  "Diharapkan kepada pemerintah agar kegiatan ini disupport agar pemain game amatir ini menjadi profesional. Tugas kita membina itu, untuk jangka dekat ini kita harapkan bisa berpartisipasi pada PON 2024 dan mendapatkan medali," katanya. (03/toeb)

Kejuaraan  dunia  Mobile  Legends  M1  Bang  Bang  World  Championship  2019  yang  diselenggarakan  di  Axiata  Arena,  Kuala  Lumpur, Malaysia,  berhasil  dimenangi  oleh  tim  asal  Indonesia,  Evos  Legends.  Keberhasilan  tersebut  dicapai  seusai  Evos  Legends  mengalahkan  sesama  tim  esports  Indonesia  lainnya,  yakni  Req  Requm  Qeon  (RRQ),  dengan  skor  tipis  4-3  pada  partai  grand  final  best  of  seven.  Hal ini membuktikan bahwa Indonesia menguasai turnamen Mobile Legends Bang Bang. Perjalanan tim esports Evos Legends untuk meraih juara dunia di Mobile Legends M1 Bang Bang World Championship ini dimulai ketika mereka berhasil menguasai puncak klasemen fase grup.

Setelah lolos dari fase grup, tim esports Evo Legends menghadapi tim asal Myanmar, Burmese Ghouls, dengan meraih kemenangan dengan skor 2-0. Pada pertandingan selanjutnya tim esports, Evos Legends bertemu dengan sesama perwakilan Indonesia lainnya dalam babak semifinal, Req Requm Qeon (RRQ). Evos Legends meraih kemenangan skor 3-0 pada Sabtu (16/11/2019).  Tim Esports asal Indonesia Juarai Turnamen Mobile Legends di Malaysia Pada partai grand final yang dihelat di Axiata Arena itu, Evos Legends bertemu kembali dengan Req Requm Qeon (RRQ). RRQ ke partai puncak karena berhasil mengalahkan tim esports asal Malaysia, Todak, di final lower bracket dengan skor 3-1.

Evos  Legends  dan  Req  Requm  Qeon  (RRQ)  merupakan  dua perwakilan  Indonesia  yang  berhasil  melaju  sampai  grand  final  M1  World  Championship.  
D.  M4 MOBILE LEGENSD YANG AKAN DIADAKAN DI INDONESIA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun