Mohon tunggu...
Nur KholisSufiadi
Nur KholisSufiadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa institut ilmu al Quran an-nur Yogyakarta

Warung sastra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Penafsiran Al Quran

22 Januari 2021   23:10 Diperbarui: 22 Januari 2021   23:11 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2)Tidak membuka ruang untuk mengemukakan analisis yang memadai

3.Tafsir muqaran

Secara bshasa tafsir muqaran berarti perbandingan dan secara istilah tafsir muqaran adalah penafsiran al-Qur'an yang membandingkan penafsiran dari beberapa mufasir. Adapun yang dimaksud disini adalah sebagaimana yang diketahui oleh al-Farmawi yakni "suatu metode tafsir al-Qur'an dengan mengemukakan ayat-ayat al-Quran yang ditulis oleh sejumlah para mufasir, dimana seorang mufasir menghimpun sejumlah ayat-ayat al-Quran, kemudian menulis kaji dan teliti penafsiran sejumlah mufasir mengenai ayat tersebut". Pengertian tafsir muqaran sendiri mudahnya merupakan metode tafsir yang membandingkan keterangan al-Quran dan hadis Nabi yang sekilas tampak bertentangan.

Adapun ruang lingkup tafsir muqaran ini ada tiga yaitu ;

1)Perbandingan ayat dengan ayat

Dalam aspek ini bisa dipakai dalam semua ayat, baik pemakaian mufrodat, urutan kaata maupun kemiripan redaksi. Ini bisa dilakukan jika yang dibandingkan adalah kemiripan redaksi.


2)Perbandingan ayat dengan hadist

Dalam aspek ini tidak semua ayat Al Qur'an dibandingkan dengan hadist, hanya hadist yang tampak bertentangan dengan yang ayat Al Qur'an yang diyakini shahih.

3)Perbandinan ayat dengan pendapat mufasir

Dalam aspek ini akan dijumpai berbaggai macam cara penafsiran para mufassir yang berbeda karena dipengaruhi latar belakangnya sebagai contoh ibnu katsir ; Penafsiranya didominasi dengan riwayat, ia menggunakan metode analitis,dikarenakan latar belakang Ibnu katsir adalah seorang ahli hadist dan sejarawan, sehingga pemikiranya selalu berhubungan dengan fakta dan sejarah.

4.Tafsir maudhu'i

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun